Kebakaran di Gunung Prau meluas, petugas berjibaku lawan kobaran api
Api sempat mendekati permukiman warga, namun berhasil dihalau relawan dan petugas.
Kebakaran hutan di Lereng Gunung Prau sudah menjalar dan meluas hingga masuk ke wilayah Kabupaten Batang. Kurang lebih 24 jam, api membakar hutan milik Perhutani yang berada dilereng Gunung Prau Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Ada empat titik lokasi kebakaran hutan tersebut, yakni di Petak 53 Si Kasur, Petak 54 di Dukuh Blijo Sawen Desa Sidoharjo, Petak 59 di Tomengan Mojotengah Kecamatan Reban dan Petak 71 di daerah Pranten
Usaha pemadaman api dilakukan oleh TNI/Polri Sektor (Polsek) Bawang dibantu warga setempat serta beberapa relawan seperti Batang Rescue, BPBD Batang, juga relawan lainnya dari para Pecinta Alam Batang hingga Kabupaten sebelah yakni Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Dengan menggunakan alat seadanya, petugas dan relawan berusaha memadamkan kobaran api di beberapa titik kobaran api yang membakar belasan hektar tanaman hutan pinus tersebut.
Salah seorang koordinator relawan Pecinta Alam asal Kecamatan Bawang, Nikma Rofik mengatakan api membakar hutan pinus terjadi sejak Jumat (16/10) hingga Sabtu (17/10). Meski sudah dipadamkan, salah satu titik kobaran api. Muncul titik api membakar lokasi lainnya.
"Kami bersama para relawan hanya menggunakan alat manual dan seadanya, sebab untuk mendapatkan air saja sangat susah. Terlebih hembusan angin sangat kencang sehingga mempercepat api mudah merambat dan membakar tanaman pinus lainnya," jelas Rofik.
Rofik mengungkapkan beberapa titik kobaran api yang telah membakar hutan di tiap-tiap lokasi mencapai luasan yang berbeda-beda. Setiap titik lokasi kobaran api bisa mencapai 3–5 hektare tanaman hutan pinus terbakar.
"Seperti di daerah Sikasur dan Blijo tiap lokasi mencapai luas 3 hektare, api membakar hutan tersebut. Minimnya alat dan sarana air yang sulit dijangkau serta kondisi hutan pinus yang berada di kemiringan dengan jurang terjal di samping kanan kiri, menjadi kendala bagi kami saat akan mencoba memadamkan kobaran api," ungkapnya di lokasi kobaran Api.
Sebelumnya, Sabtu (17/10) sejak pagi pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB petang kemarin jajaran anggota TNI/Polri bersama para relawan dengan dibantu warga setempat masih terus melakukan upaya pemadaman api dengan alat seadanya.
Kapolsek Bawang AKP Gumana SH saat ditemui di lokasi kebakaran mengungkapkan terus melakukan koordinasi dan belum bisa memastikan berapa hektare yang terbakar.
"Kami masih terus melakukan upaya pemadaman api dengan dibantu dari anggota TNI dan para relawan lainnya serta warga. Atas kebakaran ini, berapa hektare luasan kobaran api yang telah membakar hutan pinus ini kami belum bisa menyimpulkan," terangnya.
Lanjutnya, terkait indikasi dan penyebab apa terjadinya kobaran api sehingga membakar hutan pinus yang terjadi di beberapa titik, pihaknya mengaku masih melakukan pendalaman dan penyelidikan.
"Kami masih melakukan penyelidikan adanya kasus kebakaran hutan ini. Namun, jika nanti kok memang ditemukan adanya kesengajaan dari seseorang yang memang ingin membakar hutan. Tentunya kami akan menindaklanjuti sesuai dengan ranah hukum yang berlaku," tegasnya.
Dandim 0736 Batang Letkol Inf Andiek Prasetyo Awibowo yang juga berada di lokasi kebakaran hutan menambahkan pada intinya kobaran api harus segera dipadamkan agar tidak merambah dan memperluas kebakaran hutan.
"Yang utama kobaran api segera dan harus dipadamkan. Mengenai yang lainnya nanti akan ditindaklanjuti petugas sesuai dengan domainnya masing-masing, jika memang ada unsur kesengajaan dari pelaku pembakaran hutan," ucapnya.
Dandim menambahkan, seperti yang sudah dilakukan untuk di daerah petak 59 Tomengan Kecamatan Reban, kobaran api sudah diminimalisir agar tidak mengarah ke permukiman warga. Sebab lokasi tersebut hampir dekat dengan permukiman warga, berbeda dengan lokasi lainnya.