Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian
Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian
Bagi masyarakat klasik, gunung dipercaya sebagai tempat tinggal para Dewa. Gunung dianggap sebagai tempat suci yang sering digunakan sebagai upacara-upacara tertentu. Salah satunya adalah Gunung Penanggungan.
Gunung Penanggungan terletak di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto. Gunung ini memiliki ketinggian 1.653 mdpl dan sejak zaman dulu digunakan oleh para raja untuk mencari kesaktian.
Tidak hanya para raja, zaman sekarang Gunung Penanggungan juga dipakai oleh anggota Brimob untuk mendapatkan kebanggaan korps yakni baret biru. Simak ulasannya sebagai berikut.
Gunung Tempat Brimob Upacara Dapat Baret Biru
Anggota Brimob harus bersusah payah untuk naik ke puncak Gunung Penanggungan. Momen itu terjadi pada saat Diktuk Bintara Brimob Polri Angkatan ke-27 T.A. 2023. Medan yang sulit dan menantang, tidak membuat para anggota Brimob menyerah.
Pendakian anggota Brimob dimulai dari pos pendakian Desa Kedung Udi dan dipimpin oleh Kabag Bisnis Pusdik Brimob diikuti oleh seluruh jajaran pengasuh, pendamping, dan tim medis, lain-lain.
Tujuan mereka sampai ke atas adalah mendapatkan kesaktian, bukan kesaktian berbentuk metafisik tapi kesaktian berupa baret biru yang menjadi lambang dari anggota Brimob ketika menjalankan tugas. Upacara tersebut digelar di puncak Gunung Penanggungan.
Setelah itu, mereka diminta untuk bersama-sama menyanyikan lagu nasional dan yel-yel untuk memompa semangat di puncak gunung. Gunung Penanggungan bukanlah gunung sembarangan. Gunung ini memiliki kisah panjang di masa lalu.
Kesakralan Gunung Penanggungan
Pemilihan Gunung Penanggungan sebagai tempat kegiatan pembinaan tradisi karena kisah sejarahnya. Gunung Penanggungan atau yang disebut sebagai Gunung Pawitra tidak terlepas dari eksistensi kerajaan Medang sampai Majapahit.
Sepanjang jalur pendakian Gunung Penanggungan, terdapat banyak sekali situs-situs sejarah yang dibangun pada masa lalu. Selain belajar melatih mental anggota Brimob juga bisa sekaligus belajar kejayaan sejarah Nusantara di masa lalu.
Di Gunung Penanggungan juga sangat kental digunakan sebagai tempat semedi. Airlangga hingga Gajah Mada juga dikisahkan kerap mendapatkan kesaktian ketika bersemedi di tempat ini.
Hal itu juga disampaikan oleh AKP Suntawi bahwa Airlangga pernah mendapatkan serangan dari pasukan Wurawari. Ia kemudian lari bersama dengan patihnya ke Gunung Penanggungan dan menentap di sana selama 3 tahun.
“Waktu Airlangga di pelaminan menikah, diserang oleh pasukan wurawari sehingga Airlangga lari tunggang langgang, ditemani oleh patih setianya yaitu Narotama. Kemana larinya? Yaitu di sekitar Pawitra atau Gunung Penanggungan,”
kata AKP Suntawi kepada para anggota Brimob seperti ditayangkan dalam rekaman video di channel Youtube Edi susanta28.
“Selama kurang lebih tiga tahun mendapatkan ilmu kanuragan, mendapat ilmu kebatinan yang luar biasa. Sehingga Gunung Pawitra digunakan untuk mencari ilmu selama tiga tahun,” lanjut AKP Suntawi.