Mengenal Lembah Tidar, Tempat Prabowo Gembleng Para Menteri
Para menteri ke Akmil tersebut untuk saling mengenal masing-masing pihak satu satu sama lain.
Para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan akan dibawa ke Lembah Tidar, Magelang Jawa Tengah, usai dilantik untuk suatu acara pembekalan selama dua hari, mulai dari 25-27 Oktober 2024.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakanm alasan Presiden Prabowo mengumpulkan para menteri ke Akmil tersebut untuk saling mengenal masing-masing pihak satu satu sama lain.
“Ini kan belum semua saling mengenal. Jumlah kementerian yang bertambah dari periode yang lalu, tentu membutuhkan kerjasama yang erat. Oleh karena itulah Pak Prabowo mempercepat proses kerjasamanya itu dengan kita sering dikumpulkan,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip Senin (21/10).
Lebih Dekat Mengenal Lembah Tidar
Lembah Tidar sendiri terletak di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini tidak lepas dari pendidikan militer karena banyaknya kegiatan Akademi Militer (Akmil) yang kerap dilakukan di gunung tersebut.
Akademi ini pertama kali didirikan pada tahun 1945, tak lama setelah Indonesia merdeka, dan telah menjadi institusi utama yang mendidik dan melatih para calon perwira TNI Angkatan Darat (AD).
Gunung yang menurut legenda dikenal sebagai “Pakunya Tanah Jawa” ini menjadi saksi para taruna dilatih menjadi sejati.
Nama Tidar sendiri memiliki makna yang mendalam meski terdapat dua versi yang berbeda. Tidar memiliki makna mukti dan kadadar. Sementara itu Mukti bermakna bahagia, berpangkat, dan sukses dalam hidup. Kemudian Kadadar berarti dididik, ditempa, dan diuji.
Sesuai dengan makna yang terkandung dalam namanya, Lembah Tidar bagi para TNI yang mengenyam pendidikan di sana pun memiliki makna yang mendalam. Tidak sebatas tempat belajar, Lembah Tidar juga menjadi tempat pembentukan karakter sehingga mereka dapat keluar sebagai TNI yang senantiasa mengabdi kepada negara.
Memiliki ketinggian 503 meter dari permukaan laut, Gunung Tidar menyimpan sejarah dalam perjuangan bangsa. Tepat di Lembah Tidar inilah Akmil sebagai kawah candradimuka yang mencetak perwira pejuang Sapta Marga berdiri pada 11 November 1957.
Lokasi yang terpencil didukung dengan alam yang masih rimbun, menjadikan Lembah Tidar sebagai tempat yang ideal untuk pendidikan militer sehingga mampu menumbuhkan rasa tangguh dan menghasilkan prajurit TNI yang sejati dan andal.
Untuk sampai ke puncak Tidar, pengunjung hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit. Tak hanya itu, sepanjang perjalanan kita akan disajikan dengan pemandangan yang sarat akan sejarah.
Beberapa saat setelah menapaki jalanan setapak pendakian, pendaki akan bertemu dengan Makam Syekh Subakir, seorang ulama dari negeri Turki yang konon bersama kawannya, Syekh Jangkung berperan dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Tidak jauh dari Makam Syekh Subakir, pendaki akan melihat makam Kyai Sepanjang, sebuah tombak yang dibawa dan digunakan oleh Syekh Subakir yang menurut mitos digunakan untuk mengalahkan jin penunggu Gunung Tidar kala itu.
Terakhir, dalam pendakian akan dijumpai makam Kiai Semar, yang menurut beberapa versi merupakan Kiai Semar dalam pewayangan. Kiai Semar yang merupakan jin penunggu Gunung Tidar pada waktu itu.
Ketika mencapai puncak Gunung Tidar, akan terlihat tanah lapang yang tepat di tengahnya berdiri sebuah Tugu dengan simbol huruf Sa dalam tulisan Jawa pada ketiga sisinya. Sa sendiri bermakna Sapa Salah Seleh atau yang berarti Siapa Salah Ketahuan Salahnya.
Tugu inilah yang menjadi kepercayaan sebagian orang, khususnya masyarakat Jawa sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin