Mitos Gunung Semeru, Tempat Berkumpulnya Para Dewa
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Dalam keyakinan masyarakat Gunung Semeru dianggap sebagai tempat tinggal para dewa. Simak selengkapnya!
Gunung Semeru atau yang akrab disapa Mahameru sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.
Mitos Gunung Semeru, Tempat Berkumpulnya Para Dewa
Selain dianggap sebagai salah satu rumah bagi para dewa dalam kepercayaan masyarakat setempat, Gunung Semeru juga dikenal sebagai sumber cerita mitos yang turun-temurun.
Mitos-mitos ini tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga menggambarkan bagaimana gunung ini dianggap suci dan memiliki kekuatan mistis.
-
Kenapa Semeru dijuluki sebagai gunung para dewa? Gelar Gunung Para Dewa dilegitimasi oleh cerita Gunung Semeru sebagai area pertapaan Dewa Siwa.
-
Apa nama lain dari Gunung Semeru? Mahameru itu adalah Gunung Semeru, sedangkan Pawitra sekarang dikenal sebagai Gunung Penanggungan
-
Siapa penghuni mitos Gunung Dempo? Sosok tersebut diyakini menjadi penghuni dan penunggu Gunung Dempo. Meski tidak mengganggu manusia jika tidak diganggu, konon bentuk Manusia Harimau ini menyerupai manusia dan ada kalanya menjadi harimau.
-
Apa yang terjadi pada Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
Danau Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo, sebuah danau yang terletak di kaki Gunung Semeru, tidak hanya menjadi destinasi alam yang memukau tetapi juga menyimpan nuansa mistis dan ritual keagamaan.
Pengunjung dihimbau untuk tetap menghormati kepercayaan ini dengan menjaga jarak minimal 10 meter dari tepi danau saat mendirikan tenda. Bahkan, larangan untuk mandi dan mencuci juga diterapkan sebagai wujud penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan yang diyakini oleh masyarakat sekitar.Ranu Kumbolo bukan hanya sekedar destinasi wisata alam yang menakjubkan, tetapi juga menjadi saksi keberlanjutan tradisi dan kepercayaan lokal. Larangan-larangan yang diberlakukan menunjukkan betapa eratnya kaitan antara alam dan budaya di kawasan ini, serta bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian danau serta nilai-nilai kepercayaan yang melekat padanya.
Ikan mas
Menurut mitos setempat, dewi dengan pakaian kebaya kuning kerap menjelma menjadi seekor ikan mas besar yang bertugas menjaga wilayah Ranu Kumbolo. Larangan menangkap ikan, apapun jenisnya, di danau tersebut menjadi bagian dari kepercayaan yang tumbuh di kalangan masyarakat setempat.
Danau ini juga konon dijaga oleh seorang dewi yang kerap muncul dengan kebaya kuning. Kisah ini menjadi bagian integral dari mitos yang melingkupi danau favorit para pendaki.
Dewi berkebaya kuning
Menurut legenda yang berkembang, penunggu wanita berkebaya kuning tersebut menjadi alasan dibalik larangan-larangan yang diterapkan di sekitar danau.
Para pendaki tidak diperbolehkan mandi, mencuci, atau mendirikan tenda dengan jarak kurang dari 10 meter dari bibir danau. Bahkan, aktivitas memancing di Ranu Kumbolo juga dilarang, dengan kepercayaan bahwa penunggu wanita berkebaya kuning dapat menjelma menjadi ikan emas besar.
Larangan-larangan ini bukan semata-mata sebagai aturan praktis untuk menjaga kebersihan danau, melainkan juga sebagai tanda penghormatan terhadap kehadiran sosok mistis yang dianggap menjaga danau tersebut.
Tanjakan Cinta
Dalam kepercayaan lokal, melewati Tanjakan Cinta tanpa istirahat dan tanpa menoleh ke belakang sambil memikirkan sang pujaan hati diyakini dapat membuahkan hasil positif dalam percintaan.Sebuah harapan akan terkabul jika pendaki mampu menjaga fokus dan tekadnya hingga mencapai puncak. Namun, mitos ini juga membawa peringatan, bahwa menoleh ke belakang di tengah perjalanan dapat membawa akibat menyedihkan pada kisah cinta seseorang.
Perjalanan melalui Tanjakan Cinta menjadi lebih dari sekadar tantangan fisik, melibatkan elemen romantis dan spiritual yang menarik.
Paku Pulau Jawa
Menurut keyakinan yang turun-temurun, Gunung Semeru diyakini sebagai paku Pulau Jawa, sebuah peristiwa yang diabadikan dalam Tantu Pagelaran kuno.
Cerita mencatat bahwa para dewa, dengan kebijaksanaan mereka memindahkan Gunung Meru dari India ke Pulau Jawa untuk memberikan keseimbangan yang hilang pada pulau ini. Pada awalnya, gunung ini berada di ujung barat Pulau Jawa.
Namun, karena letaknya yang tidak ideal, gunung itu kemudian terbagi menjadi dua, menciptakan Gunung Semeru di sisi timur dan Gunung Penanggungan di sisi barat.
Sosok Mbah Dipo yang merupakan kuncen yang telah berpulang dari kehidupan ini, meninggalkan jejak kenangan yang mendalam di kalangan masyarakat yang terkait dengan Gunung Semeru. Meski telah tiada, pesannya tetap hidup dan dihormati oleh warga setempat.
ebih dari sekadar ketinggian fisiknya, Mahameru juga dikenal sebagai puncak yang dianggap abadi bagi para dewa, menjembatani dunia manusia dengan surga
Puncak Abadi Para Dewa
Menurut kitab Tantu Panggelaran, mitos Gunung Semeru menjadi lebih dalam dengan kisah bahwa gunung ini awalnya merupakan puncak Gunung Meru di India, yang dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa. Sebagai pasak bumi,
Gunung Semeru menjadi penekan yang mengakhiri terombang-ambingnya Pulau Jawa di lautan.
Percaya akan keberadaan Dewa Brahma dan Wisnu di puncak Gunung Semeru, masyarakat Hindu secara rutin melakukan upacara sesaji setiap 8-12 tahun sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa tersebut.
Apa arti kata Semeru?
Dalam konteks Gunung Semeru di Pulau Jawa, nama tersebut mencerminkan keindahan dan spiritualitas yang melekat pada gunung ini. Arti 'Selalu Meru' dapat diinterpretasikan sebagai keabadian atau keagungan gunung ini, yang dianggap sebagai tempat suci dan mistis di kalangan masyarakat setempat.
Mbah Dipo meninggal tahun berapa?
Mbah Dipo tutup usia pada tahun 2007, tugasnya diberikan kepada istri ketiga.
Apa Bedanya Gunung Semeru dan Mahameru?
Gunung Semeru dan Mahameru, sebenarnya, adalah dua aspek yang membentuk satu kesatuan yang megah.
Gunung Semeru adalah nama yang merujuk pada gunung yang terletak di Jawa Timur, sedangkan Mahameru adalah nama puncak tertingginya.