Semeru: Awal Kisah Gunung Para Dewa dan Tertinggi di Pulau Jawa
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Semeru: Awal Kisah Gunung Para Dewa dan Tertinggi di Pulau Jawa
Tertinggi di Pulau Jawa
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Pasalnya, tinggi gunung tersebut mencapai 3.676 mdpl. Banyak orang menjuluki gunung tersebut sebagai gunung tempat bersemayamnya para Dewa.
Berasal dari India
Dalam naskah Tantu Pagelaran, Gunung Semeru merupakan gunung penting dalam peradaban di Tanah Jawa. Dikisahkan, gunung tersebut berasal dari India. Pasalnya, Pulau Jawa saat itu masih terombang-ambing oleh samudera.
-
Di mana letak Gunung Semeru? Gunung Semeru atau yang akrab disapa Mahameru sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.
-
Apa keindahan di Gunung Semeru? Siapa yang tak kenal guung Semeru? Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menjadi favorit pendaki karena banyak pemandangan indah yang terhampar disetiap jalannya. Gunung yang bisa didaki bagi pendaki pemula ini menyajikan banyak spot indah seperti danau Ranu Kumbolo dan padang lavender Oro-oro Ombo. Serta sunrise yang menjadi incaran setiap pendaki gunung.
-
Apa yang terjadi pada Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang menarik dari Gunung Semeru? Berada dalam ketinggian 2100 mdpl, Desa Ranupani merupakan desa terakhir pendakian Gunung Semeru. Pilihan aktivitas yang bisa dilakukan di Desa Ranupani yakni menikmati keindahan Danau Ranupani, berkendara dengan jeep, berkuda, atau mengunjungi rumah budaya.
"Kedudukan Pulau Jawa digambarkan masih belum mantap pada posisi yang sekarang,"
Norman Edwin dalam tulisannya di Majalah Swara Alam berjudul Pertapaan Kameswara dan Prasasti di Danau.
Pindahkan Gunung Mahameru
Batara Guru pun memerintahkan para Dewa dan raksasa untuk memindahkan Gunung Mahameru di India sebagai pemberat agar Pulau Jawa tidak terombang-ambing. Alkisah, Dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura yang besar, lalu menggendong Mahameru. Dewa Brahma pun mengubah dirinya menjadi ular yang panjang, lalu melilit gunung itu agar bisa ditarik ke Tanah Jawa.
Mahameru pun diletakkan di barat Pulau Jawa. Karena tak seimbang, mereka memindahkan Gunung Mahameru ke timur. Dalam perjalanannya, beberapa bagian dari Mahameru tercecer dan membentuk gunung-gunung di sepanjang Pulau Jawa.
“Tetapi masalah belum lagi selesai, karena ternyata Gunung Mahameru itu miring ke arah utara. Diputuskan lah untuk memotong ujung gunung itu, lalu memindahkannya ke barat laut dan diberi nama Gunung Pawitra, Mahameru itu adalah Gunung Semeru, sedangkan Pawitra sekarang dikenal sebagai Gunung Penanggungan,”
Norman Edwin
Gunung Para Dewa
Gelar Gunung Para Dewa dilegitimasi oleh cerita Gunung Semeru sebagai area pertapaan Dewa Siwa. Untuk memperindah lokasi pertapaan, Dewa Siwa disebutkan membuat sebuah danau untuk pemandian (Ranu Kumbolo). Kisah-kisah itu juga diperkuat dengan ditemukannya situs purbakala di sekitar Gunung Semeru. Yang paling dikenal adalah prasasti di Ranu Kumbolo dan Arcapada.