Kematian Covid-19 di RI Masih Tinggi, Ini Penjelasan Epidemiolog
Tingkat penularan Covid-19 hingga keterlambatan pasien mendeteksi tanda bahaya menjadi penyebab angkat kematian itu masih meningkat.
Kasus kematian Covid-19 di Indonesia menembus 37.757 orang atau 2,7 persen pada 9 Maret 2021. Data ini menunjukkan, kematian Covid-19 di Tanah Air masih berada di atas rata-rata global yang berada pada angka 2,2 persen.
Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan kematian Covid-19 di Tanah Air masih tinggi. Pertama, karena tingkat penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat masih tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
"Satu karena penularan masih tinggi. Kalau penularan rendah kan kematian enggak ada. Jadi orang meninggal karena tertular lebih dulu," kata Windhu saat dihubungi merdeka.com, Rabu (10/3).
Kedua, pemerintah belum memberikan perlindungan kepada warga lanjut usia atau lansia dan orang dengan komorbid atau penyakit penyerta. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 85 persen kasus kematian Covid-19 disumbang kelompok umur di atas 47 tahun dengan komorbid.
"Artinya, perlindungan terhadap lansia dan komorbid itu rendah di Indonesia. Kalau lansia dan komorbid terlindungi kematian akan rendah," ujar dia.
Ketiga, pasien Covid-19 tidak mendapatkan penanganan cepat dan tempat di fasilitas kesehatan. Windhu menyebut, pasien yang tidak mendapatkan penanganan cepat umumnya terjadi karena fasilitas kesehatan mengalami over capacity.
Selain tiga hal tersebut, kata Windhu, kematian Covid-19 terjadi akibat keterlambatan pasien mendeteksi tanda bahaya. Kemudian pasien terlambat mengambil keputusan untuk mendatangi fasilitas kesehatan, pasien sulit menjangkau fasilitas kesehatan dan pasien terlambat mendapatkan pertolongan.
"Jadi keempat keterlambatan ini juga bisa menyebabkan kematian tinggi," tandasnya.
Kementerian Kesehatan melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan 1.392.945 orang sudah terinfeksi Covid-19 di Indonesia. Ada penambahan 6.389 kasus dari data Senin (8/3), masih 1.386.556 orang.
6.389 kasus positif Covid-19 ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 67.854 spesimen dari 43.966 orang. Tak hanya kasus positif, pasien sembuh dari Covid-19 juga meningkat.
Data kemarin, 1.203.381 orang telah sembuh dari Covid-19, kini naik menjadi 1.210.877. Ada penambahan 7.496 pasien sembuh dari Covid-19 dalam 24 jam terakhir hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Kasus meninggal akibat virus SARS-CoV-2 itu juga bertambah, yakni 210 dari data kemarin yang masih 37.547 orang. Total kumulatif kasus meninggal dunia karena Covid-19 menembus 37.757 orang.
Sementara itu, jumlah orang yang menjalani perawatan maupun isolasi menurun. Data kemarin, 145.628 orang masih menjalani perawatan atau isolasi, kini menjadi 144.311.
Namun, jumlah orang yang berstatus suspek Covid-19 meningkat. Data kemarin masih 64.914, kini meningkat menjadi 65.480 orang suspek Covid-19. Demikian laporan Kementerian Kesehatan, Selasa (9/3).
Baca juga:
Long Covid-19: Tidak Menular, Tetapi Diwaspadai
Per 10 Maret, Ada 4.795 Orang di Purbalingga Sembuh dari Covid-19
Datangkan Vaksin AstraZeneca Upaya Pemerintah Mengakselerasi Herd Immunity
Antisipasi Pandemi, Konsumen Bisa Lakukan Pembelian Unit Meikarta Online
RI Miliki Pasar Besar, Industri Kreatif Diharapkan Menjadi Penopang Ekonomi