Kemenag Kumpulkan Ratusan Peneliti Siapkan Kontribusi Kebijakan BRIN
Achmad menilai temu nasional para peneliti Kemenag sangat penting, mengingat peneliti merupakan aset utama Badan Litbang Kemenag.
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) menyikapi kebijakan pemerintah membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai sebuah badan otonom.
Pembentukan BRIN merupakan perintah Undang-Undang Nomor 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek). Pembentukan BRIN bertujuan untuk meningkatkan mutu penelitian dan pengkajian.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Apa itu PIP Kemenag? Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Achmad Gunaryo, pihaknya menyikapi hal tersebut dengan menggelar Temu Peneliti Nasional 2021 di Jakarta, 10-12 Juni 2021.
"Kegiatan ini diarahkan sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi dan evaluasi kinerja peneliti Kemenag dalam menyongsong hadirnya lembaga BRIN," ujar Achmad Gunaryo dalam keterangannya, Kamis (10/6).
Achmad menilai temu nasional para peneliti Kemenag sangat penting, mengingat peneliti merupakan aset utama Badan Litbang Kemenag.
Peneliti berperan penting dan strategis dalam mendukung kebijakan pembangunan nasional bidang agama, melalui hasil-hasil penelitian di bidang bimbingan masyarakat agama dan layanan keagamaan. Kemudian, bidang pendidikan agama dan keagamaan, serta bidang lektur khazanah dan manajemen organisasi.
"Peserta seluruhnya berjumlah 300 orang dengan komposisi 100 orang luring dan 200 orang daring," jelas Achmad.
Peserta terdiri dari peneliti Badan Litbang, yaitu Pusat dan Unit Pelaksana Teknis yang tersebar di tiga Balai Litbang, peserta kementerian/lembaga lain, serta panitia pelaksana.
Secara umum, kegiatan ini diarahkan pada dua hal pokok, yaitu sebagai wahana untuk peningkatan kompetensi dan evaluasi kinerja peneliti Kementerian Agama dalam menyongsong hadirnya lembaga BRIN.
"Harapannya, kegiatan ini dapat menjelaskan posisi riset agama dalam kerangka BRIN, agar dapat berkontribusi secara optimal dalam pengambilan kebijakan pembangunan nasional di bidang agama," imbuh dia.
Posisi Riset Agama
Temu Nasional Peneliti 2021 menghadirkan sejumlah narasumber. Antara lain, Menteri Agama, Kepala BRIN/LIPI, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Deputi SDM Aparatur Kemenpan RB, Deputi Kelembagaan Kemenpan RB, Bappenas dan Ketua Himpenindo.
Harapannya kegiatan ini dapat menjelaskan posisi riset agama dalam kerangka BRIN agar dapat berkontribusi secara optimal dalam pengambilan kebijakan pembangunan nasional di bidang agama.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Megawati: Keputusan Jokowi Membentuk BRIN Jadi Contoh Kepemimpinan Strategis
Jokowi Teken Perpres BRIN, Megawati Jadi Dewan Pengarah
Jokowi Teken Perpres BRIN, LIPI dan Lapan Dilebur
Anggota Komisi VII Pertanyakan Megawati dari BPIP Jabat Pengarah BRIN
PDIP: Megawati Penggagas Awal BRIN ke Presiden Jokowi