Kemendikbud Resmi Meluncurkan Program Kampus Mengajar
Konsep dasar Kampus Mengajar ialah melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia untuk melakukan pengajaran kepada anak-anak usia sekolah. Sasaran pengajaran utamanya di daerah-daerah yang cukup tertinggal.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi meluncurkan program Kampus Mengajar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menerangkan bahwa salah satu tujuan Kampus Mengajar adalah guna memperbaiki mutu pendidikan Tanah Air yang selama pandemi Covid-19 ini turut terdampak.
Konsep dasar Kampus Mengajar ialah melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia untuk melakukan pengajaran kepada anak-anak usia sekolah. Sasaran pengajaran utamanya di daerah-daerah yang cukup tertinggal.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa yang terlibat dalam perombakan kurikulum sekolah kedinasan Kemenhub? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Di mana lokasi Trehaus School Jakarta? Trehaus School terletak di Sentral Senayan I.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
"Melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang kalian (mahasiswa) untuk juga mengatakan 'saya mau', yakni mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan. Saya mengajak mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar, terutama yang di daerah 3T," sebut Nadiem dalam acara Peluncuran Kampus Mengajar secara daring pada Selasa (9/2).
Program Kampus Mengajar, menurut Nadiem akan dilaksanakan selama 12 minggu. Di samping memberikan manfaat bagi siswa, program ini juga kata Nadiem bakal melatih jiwa kepemimpinan mahasiswa.
"Sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional dan kepekaan sosial dan saya berharap setiap mahasiswa akan menjawab tantangan saya untuk terus memelihara api optimisme dan memberikan kontribusi terbaiknya," sebutnya.
Ia pun mengimbau pihak kampus agar dapat segera memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk bisa belajar di luar kelas, termasuk melalui Kampus Mengajar ini.
"Pada kesempatan ini saya juga ingin mengingatkan pemimpin perguruan tinggi dan dosen untuk segera melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan agar mahasiswa dapat melaksanakan hak belajarnya di luar kampus dan di luar program studi dengan mudah difasilitasi dan didukung," katanya.
Nadiem meminta perguruan tinggi untuk segera merevisi kurikulum supaya memungkinkan mahasiswa menjalankan berbagai kegiatan Kampus Merdeka dan lulus tepat waktu. Pendaftaran dan konversi SKS program Kampus Merdeka harus dibuat mudah.
"Di samping itu saya berharap inisiatif Kemendikbud dapat sepenuhnya didukung oleh para kepala dinas, kepala sekolah dan guru dengan menerima kehadiran para mahasiswa mengajar di kota/kabupaten di sekolah Ibu dan Bapak," pesannya.
Nadiem mengungkap bahwa program Kampus Mengajar ini didukung pula oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Adapun program Kampus Mengajar dapat terealisasi melalui dukungan LPDP, sehingga dalam baik ini saya juga menyampaikan terima kasih banyak atas kerja sama dan komitmen LPDP dalam mendukung program Kemendikbud ini," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berkomitmen untuk mengakselerasi program Kampus Mengajar di tahun ini. Program Kampus Mengajar merupakan terobosan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang saat ini masih dalam kerangka program Kampus Merdeka untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa agar dapat menggunakan penuh satu semester SKS-nya untuk mengabdi kepada masyarakat.
"Salah satu program yang bagi saya excited banget adalah Kampus Mengajar yang baru kita mulai (2020), tapi tahun depan itu akan kita akselerasi jadi salah satu program terbesar di dunia. Anak-anak kampus mengajar satu semester dan dia dapat full SKS satu semester untuk bukan hanya mengajar tetapi membantu guru-guru di daerah 3T," beber Nadiem dalam perbincangan bersama artis Maudy Ayunda lewat siaran langsung di Instagram pribadi mereka pada Kamis (27/11).
Menurut Nadiem, program ini akan difokuskan untuk melatih anak-anak di bidang literasi dan numerasi atau berkaitan dengan pemahaman konteks bacaan dan perhitungan numerik.
"Untuk melatih anak-anaknya di bidang literasi, numerasi dan project based learning itu exciting banget sih buat anak-anak kita turun ke situ," sebutnya.
Saat itu ia berharap supaya di tahun ini risiko penyebaran Covid-19 tak lagi meningkat supaya program tersebut lancar dieksekusi.
"Tentunya dengan memastikan bahwa risiko Covid tidak meningkat jadi kita harus hati-hati," ungkapnya.
Menurut Nadiem, program itu bakal memberikan kesempatan bagi mahasiswa sebelum lulus kuliah untuk dapat mengabdikan ilmunya kepada masyarakat.
"Tentunya voluntary ya, tapi dia dapat full kredit," tutup dia.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PKS Nilai SKB 3 Menteri Soal Pakaian Sekolah Berlebihan, Perlu Dicabut
FSGI Ungkap SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah Masih Menimbulkan Misinformasi
Wamenag: SKB 3 Menteri Tak Larang Penggunaan Seragam Agama, Tapi Tak Boleh Memaksakan
Menjaga Pendidikan dan Keceriaan Murid TK Tak Hilang
Politisi PAN Kritik SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah: Pemerintah Gagal Paham