Kemenhub sarankan pemudik angkutan penyeberangan beli tiket online
Sugihardjo menyarankan agar pemudik yang menggunakan fasilitas kapal penyeberangan Merak-Bakauheni menggunakan pemesanan tiket melalui online karena memiliki keuntungan yaitu adanya jalur khusus serta dapat langsung menaiki dermaga.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo menyarankan agar pemudik yang menggunakan fasilitas kapal penyeberangan Merak-Bakauheni menggunakan pemesanan tiket melalui online karena memiliki keuntungan yaitu adanya jalur khusus serta dapat langsung menaiki dermaga. Hal tersebut diungkapkannya pada saat kunjungan kerjanya meninjau Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten.
"Kami mengimbau pemudik gunakanlah fasilitas online agar pelayanan lebih cepat dan lebih baik. Selain itu, per transaksi di gardu juga lebih cepat dibanding dari yang membayar langsung serta lebih cepat naik ke kapal," ujar Sugihardjo di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten (23/06).
Fasilitas online dinilai Sugihardjo lebih terukur. "Dengan jaminan 1 jam pemudik bisa langsung berangkat," kata Sugihardjo.
Pada kunjungan tersebut Sugihardjo mengungkapkan ada 2 (dua) pelayanan terbaru yang dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, yaitu: Pertama adalah layanan pemberangkatan mudik secara online dan berjadwal yang baru diterapkan tahun ini. Terhitung mulai 1 Juni 2017 pemudik penyeberangan Merak-Bakauheni dapat membeli tiket secara online.
Sugihardjo mengharapkan pelayanan tiket online ini dapat mencapai 40 persen. "Kami berharap tercapai 40 persen sehingga dari 17 gardu tiket separuh kami rencanakan dipakai untuk online tapi dalam pengembangannya yang menggunakan jasa online hanya sekitar 15-20 persen sehingga dengan demand seperti itu loket yang khusus untuk online kita berikan 3 jalur dan 3 (tiga) jalur tersebut akan digunakan secara proporsional," ujar Sugihardjo.
Sugihardjo menjelaskan bahwa sampai saat ini para pemudik kendaraan roda 4 yang menggunakan fasilitas online baru sekitar 20 persen.
"Mungkin karena ini baru pertama kali dilakukan sehingga sebagian masyarakat belum terbiasa," ujar Sugihardjo.
Kedua, layanan berikutnya adalah pemasangan tenda untuk melayani pemudik motor. "Sebelum menuju loket ada tenda dengan kapasitas 3.000 motor dan untuk melayani mereka yang sedang menunggu kita memberikan hiburan berupa musik live beserta penyanyinya," ujar Sugihardjo.
Upaya Penerapan Tarif Berbeda
Pada kesempatan tersebut Sugihardjo mengatakan untuk mengurangi kepadatan pemudik yang menyeberang pada malam hari pernah diusulkan untuk penerapan tarif yang berbeda antara siang dan malam namun walaupun dirangsang dengan berbagai kemudahan umumnya pemudik lebih memilih menyeberang pada malam hari.
"Kita juga pernah ada usulan untuk perbedaan tarif, siang lebih murah dibandingkan malam hari tapi mereka tetap lebih memilih melakukan perjalanan malam hari," ujar Sugihardjo.
Lebih lanjut Sugihardjo mengatakan beberapa upaya pernah dicoba salah satunya adalah dengan memberlakukan tarif lebih murah pada siang hari dan malam lebih mahal sebagai upaya untuk memecah konsentrasi para pemudik yang melakukan perjalanan pada malam hari.
"Tapi memang umumnya pemudik yang melakukan jarak jauh berharap agar pada daerah-daerah rawan, mereka dapat melintasinya pada siang atau sore hari dan bukan malam hari sehingga mereka mengejar menyeberang malam sampai di sana pagi hari dan langsung jalan," ujar Sugihardjo.
Pada saat kunjungan tersebut Sugihardjo didampingi oleh Direktur Prasarana Ditjen Perhubungan Darat, J.E. Wahjuningrum, Kepala KSOP Banten, Abdul Azis, Kepala KOPP Merak, Harno Trimadi, Direktur Operasional PT ASDP Indonesia Ferry dan GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Tommy Kaunang.