Kemenkes: Ada 346 Kasus Kematian Akibat DBD di Indonesia
10 Provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Yakni Jawa Barat dengan 10.594 kasus, Bali 8.930 kasus, Nusa Tenggara Timur 5.432 kasus, Jawa Timur 5.104 kasus dan Lampung 4.983 kasus. Kemudian Nusa Tenggara Barat 3.796 kasus, DKI Jakarta 3.628 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, DI Yogyakarta 2.720 dan Riau 2.143.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan ada 68.000 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Ribuan kasus ini tersebar di 460 kabupaten dan kota.
"Ada 68.000 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia. Tentu kita melihat kembali, provinsi-provinsi yang ada (kasus DBD) itu provinsi-provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi," katanya dalam Talk Show Ancaman Demam Berdarah di Masa Pandemi yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Senin (22/6).
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
Nadia memaparkan, 10 provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Yakni Jawa Barat dengan 10.594 kasus, Bali 8.930 kasus, Nusa Tenggara Timur 5.432 kasus, Jawa Timur 5.104 kasus dan Lampung 4.983 kasus.
Kemudian Nusa Tenggara Barat 3.796 kasus, DKI Jakarta 3.628 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, DI Yogyakarta 2.720 dan Riau 2.143.
"Kita melihat bahwa sampai saat ini kami menemukan kasus antara 100 sampai 500 kasus per hari," ungkapnya.
Kasus DBD ini tak kalah mematikan dari Covid-19. Nadia menyebut, hingga kini ditemukan 346 kasus kematian akibat virus Dengue.
Sebaran kasus kematian DBD tertinggi ada di Jawa Barat, Bali, NTT dan Jawa Timur.
"Angka kematian kita saat ini sudah mencapai pada 346 kasus kematian. Gambaran (sebaran kasus kematian) sama, kurang lebih provinsi-provinsi yang tadi Jabar, Jatim yang memiliki kasus tinggi," jelasnya.
Menurut Nadia, temuan penambahan kasus DBD di Indonesia masih fluktuatif. Dia berharap, DBD di tengah pandemi Covid-19 segera teratasi, sehingga tidak memicu Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti yang terjadi pada 2016 lalu.
"Jangan sampai di tahun 2016 itu terjadi lagi," ucapnya mengakhiri.
Baca juga:
Kemenkes: 460 Kabupaten dan Kota Melaporkan Ada Kasus DBD
Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Tembus 500, 11 Orang Meninggal
Kasus DBD di Tasikmalaya Capai 343, 6 Orang Meninggal Dunia
Kasus DBD di Sumsel Tembus 1.702, Melebihi Covid-19
Pandemi Covid-19, DBD di Denpasar Tembus Angka 832 Kasus
17 Kecamatan di Situbondo Jadi Zona Merah DBD, Ini 3 Fakta Terbarunya