Kemenkes: Ada 436 Varian Delta di Indonesia
Berdasarkan peta sebaran varian SARS-CoV-2 Badan Litbangkes Kemenkes RI, ada enam varian Covid-19 di Indonesia. Yakni, varian Alpha, Beta, Delta, Lota, Eta dan Kappa.
Kementerian Kesehatan kembali merilis hasil pemeriksaan dan analisis terhadap sekuens genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis tersebut, ditemukan 553 kasus varian baru Covid-19.
Dari 553 kasus varian baru Covid-19, 436 di antaranya merupakan varian Delta atau B16172 asal India.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
"Total sudah ada 436 varian Delta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com, Selasa (6/7).
Berdasarkan peta sebaran varian SARS-CoV-2 Badan Litbangkes Kemenkes RI, ada enam varian Covid-19 di Indonesia. Yakni, varian Alpha, Beta, Delta, Lota, Eta dan Kappa.
Berikut sebaran 553 kasus varian baru Covid-19 di 14 provinsi di Indonesia per 6 Juli 2021:
DKI Jakarta
Kasus Alpha: 33
Kasus Beta: 38
Kasus Delta: 195
Kasus Eta: 4
Kasus Kappa: 1
Jawa Barat
Kasus Alpha: 9
Kasus Beta: 9
Kasus Delta: 134
Jawa Tengah
Kasus Alpha: 1
Kasus Beta: 1
Kasus Delta: 80
Jawa Timur
Kasus Alpha: 2
Kasus Beta: 3
Kasus Delta: 13
Bali
Kasus Alpha: 1
Kasus Beta: 2
Kasus Lota: 2
Banten
Kasus Delta: 4
Sumatera Selatan
Kasus Alpha: 1
Kasus Delta: 3
Kasus Kappa: 1
Kalimantan Selatan
Kasus Alpha: 1
Kasus Beta: 1
Kalimantan Tengah
Kasus Delta: 3
Kalimantan Timur
Kasus Delta: 3
Gorontalo
Kasus Delta: 1
Kepulauan Riau
Kasus Alpha: 1
Kasus Delta: 1
Kasus Eta: 1
Riau
Kasus Alpha: 1
Kasus Delta: 1
Sumatera Utara
Kasus Alpha: 1
Kasus Delta: 1.
Baca juga:
Dinkes DKI Rekrut 1.000 Tracer Digital untuk Topang Testing dan Tracing
Hari Ini, Kasus Covid-19 di Jakarta Hampir Tembus 10.000 Positif
Menteri BUMN Ajak Masyarakat Sumbang Vitamin untuk Nakes Tangani Covid-19
Tertinggi di Kaltim, Balikpapan Laporkan 10 Kematian Akibat Corona Hari Ini
Prioritaskan Subsidi Obat dan Suplemen, Pemprov Jabar Gunakan Dana BTT Rp200 Miliar
Antisipasi Penimbunan, Polda Jabar Kawal Distribusi Oksigen ke Rumah Sakit