Kemenkes Catat Vaksinasi Covid-19 Menurun 3 Pekan Terakhir
Salah satu penyebabnya, pemerintah daerah menunggu distribusi vaksin Sinovac.
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia menurun dalam tiga pekan terakhir. Salah satu penyebabnya, pemerintah daerah menunggu distribusi vaksin Sinovac.
"Padahal, kalau kita ketahui dari penyediaan vaksin, di semester kedua ini lebih memiliki banyak vaksin-vaksin yang bukan lagi vaksin Sinovac," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Rabu (1/12).
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Kemenkes memvaksinasi monkeypox? Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Nadia mengatakan, vaksin Sinovac sudah banyak digunakan pada semester pertama 2021. Saat itu, vaksin Pfizer, AstraZeneca, hingga Moderna belum bisa memenuhi kebutuhan Indonesia. Sementara saat ini, vaksin yang banyak tersedia di Tanah Air ialah Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna.
Nadia kemudian menyinggung Kabupaten Sukabumi yang masih memiliki tugas vaksinasi. Menurutnya, lebih dari 1 juta masyarakat di wilayah tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Ini juga kita dorong untuk segera menyelesaikan vaksinasinya dengan menggunakan vaksin yang ada saat ini," ucapnya.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang memilih jenis vaksin Covid-19. Pemilihan jenis vaksin ini kemungkinan dipicu adanya efek samping pada vaksin tertentu.
"Padahal kita tahu semua vaksin itu sama baiknya. Kalaupun terjadi efek samping, itu sebenarnya sesuatu yang biasa sebagai reaksi dari tubuh kita begitu dilatih oleh si vaksin ini untuk menstimulus kekebalan tubuh kita," ujarnya.
Ahli epidemiologi mendorong pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi untuk mencegah gelombang ketiga pandemi Covid-19. Vaksinasi sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh dalam mengahadapi varian Covid-19.
Selain vaksinasi, 3T (testing, tracing, treatment) dan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan) sangat penting untuk memutus rantai penularan Covid-19.
"Kita harus memperkuat, memantapkan komitmen, dan konsistensi dari respons pandemi ini," kata Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman.
Data Kementerian Kesehatan hari ini pukul 12.00 WIB, sebanyak 140.205.046 orang di Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Sementara vaksinasi dosis kedua sudah diberikan 96.519.346 orang. Target vaksinasi menyasar 208.265.720 orang.
Baca juga:
Kemenkes Dorong Vaksinasi Daerah dengan Sasar Wilayah Plural
Pentagon akan Beri Penalti Bagi Pasukan Garda Nasional yang Ogah Divaksinasi
Komnas: KIPI Akibat Vaksinasi Covid-19 Paling Banyak Non-serius
Pelaku Perjalanan Domestik saat Nataru Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin-Bebas Covid
Jemaah Umrah Indonesia dengan Vaksin Sinovac Wajib Karantina Tiga Hari