Kementan Pastikan Program Cetak Sawah Berjalan Lancar
Kementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare dalam memperkuat ketersediaan pangan nasional terutama dalam menghadapi darurat pangan. Meski demikian, Mentan berharap pemerintah menambah jumlah anggaran hingga 68 triliun.
"Pemerintah bertekad untuk cetak sawah satu juta hektare. Karena itu kita berharap ada tambahan. Jadi dari 68 triliun itu paling kita gunakan 25 sampai 30 triliun untuk cetak sawah," ujar Mentan usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (26/8/24).
- 2,8 Juta Hektar Lahan Sawit Akan Segera Diremajakan
- Puluhan Hektare Lahan di Riau Dipakai untuk Program Ketahanan Swasembada Pangan
- Ketua LMA Ilwayab Dukung Penuh Program Cetak Sawah dan Tidak Ada Penyerobotan Tanah Ulayat
- Masyarakat Adat Tegaskan Tak Ada Penyerobotan Tanah di Lahan Cetak Sawah Merauke
Menurut Mentan, cetak sawah sangat penting guna mewujudkan swasembada dan juga menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. Langkah ini sangat penting karena hampir semua negara di dunia tengah menghadapi tantangan sulit seperti perubahan cuaca hingga gelombang panas dunia.
"Saya kira cetak sawah adalah langkah-langkah tepat untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan dan shortage," katanya.
Berikutnya, lanjut Mentan, pemerintah juga terus menyiapkan benih unggul sebagai bagian penting dalam meningkatkan produktivitas. Selain itu, pemrograman juga terus melakukan transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern.
"Benih unggul sangat penting terutama untuk optimalisasi lahan, yang juga penting adalah penggunaan alat mesin pertanian yang harus kita perbanyak. Kenapa? Karena pertanian modern itu mutlak kita lakukan," katanya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah berupaya keras meningkatkan produksi nasional dengan memperluas areal tanam (PAT) lewat pompanisai dan juga juga irigasi perpompaan. Kegiatan ini berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan saat ini sudah merata di seluruh Indonesia.