'Kenapa Jokowi ke Papua pengamanan ketat, emang kami musuh?'
"Negara ini sangat mencurigai kami warga Papua," kata Marinus.
Pengamat Hukum Universitas Cendrawasih, Marinus Yaung mengaku kecewa dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya pemerintahan Jokowi tidak berlaku adil terhadap masyarakat Papua.
"Negara ini sangat mencurigai kami warga Papua. Keselamatan Jokowi terancam saat datang ke Papua, kami dianggap musuh," kata Marinus Yaung menggebu saat menjadi pembicara di acara Diskusi Publik bertajuk 'Jokowi, Kenapa (tak) urus HAM Papua' di Kantor Komnas HAM Jakarta Pusat, Jumat (4/3).
Sebagai masyarakat Papua, Marius mengaku sangat kecewa dengan pengamanan yang dilakukan pemerintah Jokowi saat orang nomor satu itu bertandang ke Papua beberapa waktu lalu. Ada sekitar 6.000 personel TNI dan Polri yang melindungi Presiden Jokowi saat itu.
Tak hanya itu, beberapa pesawat sukhoi terus mengudara di langit Papua mengawasi. Dua kapal perang juga bersiaga di laut.
"Negara ini aneh, kami diperlakukan seperti musuh dengan pengamanan seperti itu. Itu melukai hati kami warga Papua. Padahal 80 persen suara Papua memilih Jokowi," tambah dia.
Ia juga bercerita bahwa ada masalah ketahanan pangan kerap terjadi saat cuaca ekstrem. Di Papua setiap hari Kamis selalu ada Pasar Kamis. Di pasar itu, masyarakat dari berbagai daerah pasti akan berdatangan untuk membeli bahan makanan. Sayangnya bahan makan yang dijual oleh tentara itu kebanyakan sudah kedaluwarsa.
"Ada Pasar Kamis di Papua. Semua barang yang dijual kedaluwarsa. Rotilah, biskuitlah semua kedaluwarsa dan itu milik tentara," lanjut dia.
Sebab tak ada bahan makanan lain, mereka terpaksa membeli dan memakan makanan kedaluwarsa itu. Akibatnya, anak-anak yang mengonsumsi itu terkena diare berhari-hari dan meninggal setelahnya.
"Karena cuaca ekstrem mereka terpaksa makan itu. Yang terjadi adalah banyak anak yang mati. Mati karena mencret tiga hari, mencret dia mati mati!" ungkap dia dengan kekesalan.
Ia mengaku selama negara tidak melakukan pendekatan dialog dalam mengatasi permasalahan Papua, perdamaian tidak akan pernah terjadi. Dia juga menyayangkan sikap pemerintah yang enggan duduk bersama dengan warga Papua untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di Papua.
Baca juga:
Komnas HAM pertanyakan komitmen Jokowi soal HAM di Papua
Pembunuh anggota Kodim Jayapura ditangkap dekat kantor Wali Kota
Bentrok 2 kelompok di Timika dipicu rebutan penumpang antar ojek
Freeport, putra daerah, dan impian kesejahteraan
Gubernur Papua: Kami ingin saham Freeport gratis
MPR dukung pembentukan Provinsi Papua Barat Daya
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.