Kencan pertama usai kenal 6 bulan di FB, motor guru SMK dibawa kabur
Bu guru berusaha menelusuri keberadaan pelaku. Tetapi alamat yang diterimanya palsu.
Sial dialami Dwi Restu Sari (25) setelah sepeda motor kesayangannya dibawa kabur kenalannya berinisial LW (26). Padahal, antara keduanya baru pertama kali bertemu sejak berkenalan melalui Facebook enam bulan lalu.
Korban yang berstatus sebagai guru salah satu SMK swasta di Palembang itu akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. Dia putus asa lantaran pelaku tak bisa lagi dihubungi, termasuk akun FB-nya jarang aktif.
Kepada petugas, warga Jalan Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, Palembang, itu mengaku peristiwa itu terjadi saat keduanya janjian bertemu di kawasan Jalan HM Ryacudu Palembang, Selasa (15/12).
Saat itu, pelaku yang beralamat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur baru tiba di Palembang. Pelaku sengaja menemuinya karena sering komunikasi lewat jejaring sosial dan telepon. Bahkan, hubungan mereka terbilang sudah dekat.
Belum lama mengobrol, pelaku meminta izin untuk meminjam sepeda motor korban jenis Yamaha Mio GT dengan alasan ingin jalan-jalan ke seputaran Sungai Musi. Merasa percaya karena sudah kenal meski melalui medsos, korban mengabulkannya. Sialnya, hingga kini motor miliknya tak pernah kembali.
"Dia minjam buat jalan-jalan sebentar, tidak tahunya kabur. Nomor HP-nya tak aktif lagi, FB juga begitu," ungkap korban Dwi saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Kamis (17/12).
Selama dua hari ini, kata dia, korban berusaha mencari keberadaan pelaku, termasuk alamat pamannya di Palembang yang pernah diberitahu sebelumnya. Namun, saat ditemui di rumah yang dituju, penghuninya justru tidak kenal dengan orang yang disebutkan.
"Saya sekalian bawa fotonya juga, mereka tidak kenal. Saya pusing ke mana lagi mencarinya," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengungkapkan, pihaknya akan mengungkap kasus ini secepatnya. Dengan berbekal alamat dan akun FB, polisi akan melacak keberadaan pelaku.
"Sedang kita proses untuk ditindaklanjuti. Modusnya berpura-pura meminjam apalagi korban sudah merasa percaya dengannya," pungkasnya.