Kepala BNPB Ingatkan Pentingnya Mitigasi Bencana, Rumah Rusak Tapi Manusia Selamat
Mitigasi non struktural yakni perubahan perilaku atau kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan, mitigasi non struktural penting dalam upaya mewaspadai bencana hidrometeorologi. Mitigasi non struktural yang dimaksud yakni perubahan perilaku atau kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
"Jadi Presiden dua minggu lalu langsung memimpin untuk rapat antisipasi ancaman La Nina yang biasa diikuti banjir bandang dan tanah longsor, yang paling penting dalam mitigasi ini adalah mitigasi non struktural artinya yang berfungsi kepada masalah kultural, masalah perilaku," katanya dalam diskusi BNPB Mengantisipasi Bencana Hidrometeorologi, Selasa (20/10).
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kapan Mona Ratuliu mulai berakting? Debut akting Mona Ratuliu sebagai Poppy dalam Lupus Milenia Adaptasi dari novel karya Hilman Hariwijaya.
-
Siapa yang meminta warga waspada terkait potensi bencana alam? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
"Kalau kita sedang mempersiapkan diri dengan memperhatikan masalah perilaku, menjaga lingkungan dan juga mengantisipasi dengan kesiapsiagaan ini akan bisa mengurangi risiko. Utamanya risiko korban jiwa," tambahnya.
Saat ini para pimpinan daerah sudah mulai melibatkan sejumlah pihak dalam antisipasi adanya potensi bencana di wilayahnya. Salah satunya adanya informasi tanggap darurat untuk warga yang tinggal di sepanjang sungai ataupun di lereng gunung dengan kemiringan curam.
Doni melanjutkan, kesiapsiagaan diyakini dapat meminimalisir korban jiwa ketika bencana datang. Harus diakui, La Nina, banjir, banjir bandang dan longsor, seringkali menghantui masyarakat.
"Demikian juga peringatan yang disampaikan oleh BPBD kepada daerah-daerah atau pemukiman yang berada di lereng-lereng bukit atau lereng gunung, yang mana kemiringannya lebih dari 30 derajat untuk kita evaluasi kan sementara. Ketika terjadi longsor maka rumah mereka mungkin akan tertimbun tetapi manusianya akan bisa selamat," papar dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan imbauan peningkatan kewaspadaan masyarakat, terkait potensi cuaca ekstrem dalam waktu sepekan mendatang.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, pihaknya telah merilis informasi yang menyatakan, saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate).
"Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0.5 Celcius hingga -1.5 Celcius selama tujuh dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat," ujar Guwanto, Minggu, (18/10).
Guswanto mengatakan dampaknya ke cuaca di Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah. Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim atau bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri.
Reporter: Ika Defianti dan Muhammad Genantan
Baca juga:
Cegah Bencana Hidrometeorologi, Bupati Bogor Minta Warga Tak Mudah Alihfungsi Hutan
BMKG: Dampak La Nina, Jakarta akan Diguyur Hujan Lebat Seminggu ke Depan
2.276 Bencana Alam Terjadi di Indonesia Sepanjang 2020
Banjir Seperut Akibat Badai Tropis Rendam Kamboja
Penyerapan Air Rendah, Pemerintah Ingatkan Potensi Banjir Mulai November 2020
Pemerintah Harap RI Sudah Aman dari Corona Saat Forum Kebencanaan Dunia 2022 Digelar