Kepsek SMA 3 kumpulkan orang tua murid korban dan pelaku bullying
Kasus bullying ini sebelumnya terungkap melalui rekaman video yang diunggah di Youtube.
Kasus bullying kembali terjadi di SMA 3 Jakarta. Korbannya adalah murid kelas X berinisial A (15). Korban mengaku mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari empat seniornya usai pulang sekolah pada Kamis (28/4).
Untuk menyelesaikan kasus ini, Kepsek SMA 3 Ratna Budiarti hari ini, Selasa (3/5) mengumpulkan sejumlah orang tua murid. Belum diketahui agenda pertemuan namun diduga untuk memediasi.
Pantauan merdeka.com, rapat digelar di ruangan kepala sekolah. Informasi yang dihimpun, pagi tadi, Ratna juga sempat mendatangi Polsek Setiabudi. Di lokasi rapat juga terdapat beberapa polisi berpakaian 'Turn Back Crime'.
Kasus bullying ini sebelumnya terungkap melalui rekaman video yang diunggah di Youtube. Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta, Ratna Budiarti membenarkan adanya aksi bullying yang dilakukan anak-anak didiknya.
"Aksi bullying memang ada. Saat ini kami sedang mencari data dan menginvestigasi kasus tersebut," kata Ratna saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Selasa (3/5).
Aksi bullying yang terjadi bermula saat korban menghadiri acara ulang tahun temannya di sebuah restoran di kawasan Sudirman. Dalam acara itu, sang pemilik hajat rupanya mengundang siswa kelas XII. Kala itu, korban datang diantar oleh orangtuanya.
Kemudian, pada Kamis (28/4) aksi bullying pun terjadi di sekolahnya usai kegiatan KBM di sekolahnya. Empat senior yang datang di acara ulang tahun itu kemudian membawa korban keluar sekolah. Saat itulah korban dimarahi, dimaki hingga disiram dengan air minuman dalam botol.
"Jadi pelajar kelas X dibawa keluar sekolah oleh pelajar kelas XII," ujar Ratna.
Untuk mengungkap kasus ini, kata Ratna pihak sekolah tengah mengumpulkan informasi dari wali murid dan orangtua. Dari keterangan korban, tidak ada tindak kekerasan yang dialami selain berupa omongan saja. Diduga aksi bullying itu lantaran korban dinilai anak manja oleh sang senior.
"Nanti kita rundingkan sanksi yang akan diberikan pada para pelajar yang melakukan aksi bullying. Karena pelajar kelas XII sudah selesai mengikuti ujian dan KBM," tutup Ratna.
Baca juga:
Beredar video bullying SMA 3, kepala disiram & ditaburi abu rokok
Sudah minta maaf ke Ahok, Kepsek SMA 3 terkejut tetap dipecat
Orangtua siswa sebut Kepsek SMA 3 bermasalah
2 Penganiaya siwa SMA 3 hingga tewas divonis 1 tahun penjara
FSGI desak polisi hentikan kriminalisasi Kepsek SMAN 3 Jakarta
Dilaporkan orang tua siswa, Kepsek SMAN 3 diperiksa Polda Metro Jaya
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
-
Siapa yang menjadi korban bully di SMP tersebut? Kasus perundungan kembali terjadi di Sumatera Selatan. Kali ini menimpa seorang siswi SMP di Musi Banyuasin (Muba) menjadi korban bullying oleh lima teman kelasnya.
-
Apa yang dilakukan Binus School Serpong kepada siswa yang terbukti melakukan bullying? Binus School Serpong mengaku telah mengeluarkan siswa yang terlibat kasus bullying terhadap pelajar lainnya. Selain itu, sejumlah murid yang tidak terlibat langsung tetapi menyaksikan dan tidak memberikan pertolongan juga disanksi disiplin tegas.