Ketua DPR Minta Pemerintah Segera Bantu Warga Daerah yang Alami Krisis Air Bersih
Krisis air bersih melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat dampak musim kemarau berkepanjangan.
Krisis air bersih melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat dampak musim kemarau berkepanjangan. Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk segera mendistribusikan air bersih secara cepat ke lokasi warga yang terdampak.
"Permasalahan krisis air bersih ini adalah isu yang serius dan memerlukan perhatian Pemerintah karena menyangkut kebutuhan hidup dan kesehatan masyarakat. Segera beri bantuan warga yang sampai sekarang masih mengalami krisis air," ujar Puan, Rabu (11/9/2024).
- Puan Minta Pemerintah Selesaikan Krisis Air Bersih yang Masih Melanda di Sejumlah Daerah
- Ketua DPR: Anggota Dewan 2024-2029 Harus Partisipatif Hadapi Berbagai Tantangan di Tanah Air
- Masuk Puncak Kemarau, Ketua DPR Ingatkan Mitigasi & Antisipasi Bencana Kekeringan
- Dinas Perdana, AHY Dampingi Jokowi Resmikan Bendungan Lokak di Sulut
Salah satu daerah yang alami krisis air bersih yaitu kampung Leuwi Urug, Kabupaten Cianjur sehingga menyebabkan warga menggunakan air kubangan untuk mandi, minum hingga memasak, karena sumur yang mengering. Akibatnya, warga telah mengeluhkan sakit gatal-gatal karena air yang tidak bersih.
Puan menyebut Pemerintah harus cepat mengatasi persoalan krisis air pada daerah-daerah yang terdampak, seperti di Kampung Leuwi Urug.
"Pengiriman air bersih ini harus segera dilakukan sebagai solusi jangka pendek agar warga tidak menggunakan air kubangan yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan mereka," tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
BMKG telah mengeluarkan prediksi bahwa musim kemarau di Indonesia hingga akhir tahun. Puan mengingatkan Pemerintah akan pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana kekeringan, meskipun pertengahan September ini sejumlah daerah sudah musim hujan.
Menurut Puan, langkah panjang yang harus dipersiapkan adalah membangun sarana penyimpanan air dan sumur untuk permukiman yang kerap mengalami krisis air serta membangun infrastruktur yang lebih tahan terhadap kekeringan.
"Misalnya sumur dalam atau penampungan air hujan (rainwater harvesting). Selain itu, penting sekali untuk meningkatkan aktivitas penghijauan dalam rangka pemulihan lingkungan seperti reboisasi di daerah tangkapan air atau perbaikan aliran sungai," terangnya.
"Reboisasi dan perbaikan aliran sungai juga diperlukan untuk memastikan bahwa sumber air tetap terjaga. Pengelolaan sumber air secara berkelanjutan sangat penting agar wilayah-wilayah rentan tidak kembali mengalami krisis air setiap tahun," pungkas Puan.