Ketum Muhammadiyah sebut demo Ahok mewakili denyut nadi umat Islam
Ketum Muhammadiyah sebut demo Ahok mewakili denyut nadi umat Islam. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan aspirasi yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa 4 November 2016 lalu mewakili perasaan umat Islam. Dalam aksi itu umat muslim merasa Alquran dilecehkan oleh pernyataan Ahok.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan aspirasi yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa 4 November 2016 lalu mewakili perasaan umat Islam. Dalam aksi itu umat muslim merasa Alquran dilecehkan oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Aspirasi umat Islam yang muncul pada 4 November kemarin itu mewakili denyut nadi perasaan keagamaan seluruh umat Islam tanpa ada klaim golongan atau kelompok," kata Haedar di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Haedar meyakini kericuhan yang terjadi pada Jumat malam itu akibat ulah pihak yang sengaja memancing kegaduhan di tengah aksi unjuk rasa.
"Kami juga yakin bahwa biarpun di ujung demo yang damai itu ada sedikit kericuhan atau kerusuhan, itu justru tidak sejalan dengan spirit pendemo. Kami yakin bahwa itu ada hal-hal yang memancing di air keruh, tetapi secara umum baik pendemo maupun pihak keamanan telah melewati fase ini," ujarnya.
Haedar menambahkan, Muhammadiyah berharap seluruh rakyat Indonesia termasuk media massa menciptakan suasana yang lebih kondusif pascaaksi unjuk rasa 4 November 2016 itu. Pria kelahiran Bandung, 25 Februari 1958 ini juga berharap seluruh umat Islam terus mengawal proses hukum dugaan penistaan agama yang dijalani Ahok.
"Kami berharap agar menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk mengawal kasus ini supaya betul-betul sesuai dengan rasa keadilan dan aspirasi umat Islam yang merasa ada rasa dan jiwa keagamaan mereka yang terganggu," tandasnya.