Kinclongnya bisnis salon akik 3 bersaudara, beromzet jutaan rupiah
Setiap hari minimal 50 akik disalon. Harganya bervariatif, dari Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu untuk satu akik.
mengoleksi batu akik menjadi hobi yang tidak pernah sepi, setidaknya dalam setahun terakhir ini. Karena itu tidak sedikit yang bergantung hidup dari bisnis seputar batu mulia itu.
Begitu pun dengan tiga bersaudara, Trimo, Yudi dan Budi yang pintar mengambil peluang. Mereka hidup dari melayani para penghobi batu akik yang ingin membuat barang koleksinya menjadi lebih bersinar.
Ketiga kakak beradik ini melayani jasa 'salon akik' yang membantu mempercerah emban melalui proses pewarnaan kembali.
"Sudah sekitar 1,5 tahun membuka di lapak Pasar Besar, Malang. Tetapi sebelumnya saya pernah membuka di Jakarta," kata Trimo di Pasar Besar Malang, Jumat (13/3).
Jasa mereka menempati lapak nomor 1B Pasar Besar, berkumpul dengan lapak-lapak para penjual dan perajin akik. Setiap jasa yang diberikan, Trimo mematok tarif Rp 35 Ribu untuk proses 2 pewarnaan, Rp 50 Ribu untuk 3 pewarnaan, dan Rp 70 ribu untuk 4 pewarnaan.
"Sehari-hari mungkin antara 50 sampai 70 akik, belum sampai angka 100. Tapi memang rodiumnya (zat kimia yang dibutuhkan) saja 200 ml sekitar Rp 5 juta," katanya.
Proses yang dilakukan meliputi pembersihan sisi dalam dengan menggunakan batu hijau yang dikaitkan dengan dinamo. Setelah itu, emban diikat pada tali dimasukkan ke beberapa cairan pembersihan. Salah satunya cairan obat emas.
"Cairan ini istilahnya obat emas (rodium), fungsinya untuk pewarnaan sesuai dengan warna yang dibutuhkan," katanya.
Mereka juga memanfaatkan kutek yang biasa digunakan para perempuan untuk mewarnai kuku. Kutek digunakan untuk menutup bagian yang tidak diwarnai. Jika akan pewarnaan suwasah (keemasan) bagian lain akan ditutup kutek. Begitupun untuk pewarnaan yang lain.
Selama proses pewarnaan, batu mulia yang menancap di emban harus dilepaskan terlebih dahulu. Karena takut rusak oleh cairan kimia.
"Sliwer atau kasnya harus dibuka. Saat proses pewarnaan bagian tali air, bagian yang akan diwarnai lain, harus ditutup," katanya.
Salah satu pelanggan Trimo, Muhammad E Zainuddin mengaku setiap hari menggunakan jasa salon akik. Dia akan terlebih dahulu melakukan pewarnaan sebelum akiknya ditawarkan.
"Karena sebagus-bagusnya batu kalau embannya jelek pamornya tidak keluar, begitu pun sebaliknya kalau embannya bagus sementara batunya jelek juga mengganggu pamor," katanya.