KIPI Jakarta Jamin Vaksinasi Covid-19 Aman untuk Masyarakat
Ketua Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) DKI Jakarta Ellen Roostati Sianipar menegaskan, setiap vaksin Covid-19 yang diberikan aman untuk masyarakat. Karena telah melewati sejumlah tahapan penelitian ilmiah.
Ketua Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) DKI Jakarta Ellen Roostati Sianipar menegaskan, setiap vaksin Covid-19 yang diberikan aman untuk masyarakat. Karena telah melewati sejumlah tahapan penelitian ilmiah.
"Semua vaksin sudah diuji coba, melalui tiga fase dan dipastikan aman," ujar dr. Ellen dalam Dialog #tanyaIDI episode 10 dengan tema Apakah Vaksin AstraZeneca Aman?, Kamis (20/5) malam.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Menurut Ellen, KIPI yang terjadi biasanya nonserius. Seperti umumnya jika menerima injeksi ada rasa nyeri atau demam. Adapun, KIPI serius itu yang menjadi perhatian, misalnya keluhannya berlanjut dan memerlukan perawatan.
"Hingga sejauh ini yang kita terima laporan kecil dibandingkan jumlah orang yang telah divaksinasi. Meski kecil, kami tetap tindak lanjuti dengan melakukan pengkajian," ujar Ellen.
Dia menjelaskan, untuk menjamin keamanan sebelum vaksinasi, petugas juga telah memberitahu kepada masyarakat bila ada gejala seperti demam, menggigil, mual, atau muntah dianjurkan minum obat. Jika gejala berlanjut, ada nomor telepon yang bisa dihubungi. Atau kalau bisa langsung menghubungi Puskesmas.
"Kalau ada gejala dianjurkan minum parasetamol dulu, tapi kalau berlanjut hubungi faskes terdekat. Kalau di Jakarta, semua Puskesmas siap atau UGD terdekat. Pasti dilayani," katanya.
Terkait informasi ada warga yang meninggal dunia setelah vaksinasi, Ellen mengatakan, hingga saat ini masih berlangsung pengkajian. Menurutnya, peristiwa ini termasuk KIPI yang serius.
Dia menyebut, dalam 24 jam pihaknya langsung melakukan investigasi. Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan selanjutnya melakukan pengkajian.
"Sudah dua kali pengkajian dengan Komnas KIPI, kita juga telah menemui keluarga untuk mengetahui kronologi. Sampai sekarang belum selesai, investigasi masih dilanjutkan," katanya.
Pasca peristiwa tersebut, lanjut Ellen, pemerintah juga sigap menunda Batch atau kumpulan produksi CTMAV547 vaksin AstraZeneca untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM sebagai bentuk upaya kehati-hatian untuk memastikan keamanan vaksin ini.
"Saat ini batch itu juga tengah diteliti lebih lanjut, butuh waktu dua atau tiga minggu," tuturnya.
Menurut Ellen, vaksin AstraZeneca sudah diberikan lebih dulu di Sulawesi. Bahkan pada sekitar Maret sudah diberikan kepada anggota TNI/Polri di Jakarta.
"Sejauh ini tidak ditemukan kasus serius," tegasnya.
Dia pun memaparkan mekanisme kerja investigasi jika ada laporan KIPI serius. Biasanya laporan bisa berasal dari laporan masyarakat, fasilitas kesehatan, atau dokter.
Setelah itu, pihaknya melengkapi laporan dan dilanjutkan investigasi dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
Termasuk jika hingga pasien dirawat, Komda KIPI perlu menemui dokter yang merawat, datang ke RS, menemui keluarga. Setelah lengkap dikaji dengan para ahli, seperti penyakit dalam dan hematologi.
"Kemudian diputuskan apa sebab sebenarnya," kata Ellen.
Ellen mengatakan, sejauh ini yang terjadi koinsiden, artinya tidak berhubungan dengan vaksin. Jadi memang terjadi gejala bersamaan tetapi sebetulnya tidak disebabkan oleh vaksin.
Dia berharap, jika menemukan informasi soal KIPI terlebih dahulu harus dicek kebenarannya. Tahun 2017 lalu juga ada vaksinasi MR, banyak informasi yang simpang siur yang menyebabkan masyarakat takut.
"Jangan panik. Di sekitar kita ada faskes, ada dokter dan tenaga kesehatan yang bisa ditanya," katanya.
Baca juga:
Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 usai Lebaran, Warga 6 Desa di Bekasi Tes Antigen
4 Provinsi Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Tertinggi 21 Mei 2021
Pembagian Bahan Pokok untuk Warga Terinfeksi Covid-19 di Cipayung
Kasus Covid-19 Meningkat, RSUDZA Banda Aceh Tutup Sementara Jam Besuk
Update Kasus Covid-19 di Indonesia Per 21 Mei 2021
3 Strategi Menteri Sandiaga Genjot Daya Saing Pelaku Ekonomi Kreatif Saat Pandemi