Kisah Heroik MUA Bantu Melahirkan Bayi di Pesawat, Sampai Pinjam Mukena Pramugari
Dia sendiri berusaha tenang dan berusaha memberi perasaan tenang pada perempuan yang akan melahirkan tersebut.
Make up artis (MUA) asal Kota Malang, Julia Maria (40) menggunakan peralatan darurat saat memberikan pertolongan seorang perempuan yang mendadak melahirkan di pesawat. Bahkan, Ia menggunakan mukena milik pramugari untuk membersihkan darah di tubuh bayi tersebut.
"Kebutuhan kain waktu itu menggunakan mukena milik pramugrari. Pramugarinya menawarkan mukena, kita gunakan itu," kisah Julia Maria di Kota Malang, Rabu (27/6).
Julia Maria mengaku sedang perjalanan pulang dari Jakarta mendampingi putrinya yang ikut ajang fashion show. Saat penerbangan sekitar 30 menit dari Bandara Soekarno-Hatta, mendadak seorang perempuan mengalami kontraksi hendak melahirkan.
Perempuan tersebut tengah dalam perjalanan seorang diri di penerbangan yang sama dengan dirinya yakni Selasa (27/6) dengan Pesawat Pelita Air waktu penerbangan 13.50 WIB.
Julia sendiri mengaku tidak mengenal perempuan tersebut, tetapi terpanggil saat pramugari mengumumkan kalau membutuhkan perawat untuk menolong persalinan. Saat sekian waktu tidak seorang pun merespons, Julia memberanikan diri memberi pertolongan pada perempuan tersebut.
"Anak saya saya titipkan ke penumpang di kursi sebelah. Saya bilang, mama mau nolong orang melahirkan di belakang," jelasnya.
Julia mengambarkan, seluruh penumpag di pesawat itu nampak tegang. Ia sendiri berusaha tenang dan berusaha memberi perasaan tenang pada perempuan yang akan melahirkan tersebut.
"Begitu bayi lahir, semua penumpang applaus. Seolah hadir anggota keluarga baru dalam keluarga mereka, " kisahnya.
Beberapa penumpang terbawa haru, karena persalinannya bisa berjalan dengan lancar. Bayinya perempuan dan begitu mendarat ambulans sudah siap menyambut untuk dibawa rumah sakit.
Julia menceritakan, perempuan yang tidak diketahui namanya hingga saat ini dusuk dalam pesawat di deretan kursi paling belakang. Saat itu kondisi penumpang juga sangat penuh.
Karena itu sebagian penumpang diminta untuk berdiri, terutama di tiga kursi bagian belakang yang segera dikosongkan. Pramugari saat itu sigap memasang tirai untuk sekadar menutup agar tidak terlihat.
"Semua panik, ada yang mengipasi. Pokoknya agar ibunya bisa tenang dan konsentrasi," ungkapnya.
Julia sendiri sebenarnya tidak cukup tatag untuk memberi pertolongan, tetapi karena pernah melahirkan sehingga memberanikan diri. Selain itu, dirinya juga kerap mendampingi adiknya yang kebetulan seorang bidang.
"Saya sering dampingi adik saya, seorang bidang. Selain itu saya juga pernah lihat film, mirip ceritanya," tegasnya.
Julia mengaku tidak melepas kacamata hitamnya, untuk menghilangkan tatapan darah secara langsung. Sehingga dirinya bisa menahan mual atau sejenisnya saat memberi pertolongan.
"Sebenarnya ya diberani-beranikan, kan ini darurat," tegasnya.
Julia juga memilih langsung memberi pertolongan di kursi tempat duduk perempuan tersebut. Karena takut terjadi sesuatu jika dipindahkan ke kursi lain.
"Ya langsung di kursi tempat duduknya itu, hanya dipasang tirai," akunya.
Julia berhasil memberi pertolongan perempuan yang secara mendadak pecah ketuban di dalam pesawat tersebut. Ia dibantu pramugari dan penumpang lain memberikan pertolongan darurat.
"Saya minta kaos tangan, dan saat itu memang tersedia semuanya, termasuk gunting untuk memotong tali pusar bayi," tegasnya.
Saat itu, tiga kursi baris belakang dikosongkan untuk membuat suasana lega. Penumpang tersebut langsung menjalani persalinan di tempat duduknya.
"Karena sudah ketuban pecah, langsung ditidurin di bangku yang deret tiga itu," tegasnya.
Julia mengaku sempat meminta air hangat kepada pramugari dan minta agar pramugari menaikkan suhu AC yang saat itu terasa sangat dingin. Tidak beberapa lama bayi berjenis kelamin perempuan tersebut lahir dengan selamat.
"Tak suruh ngeden, kemudian saya putus tali pusarnya. Harus kita putus dan kita ikat sekeras-kerasnya, kemudian dipotong," terangnya.
Julia mengaku lega saat berhasil menggendong bayi berjenis kelamin perempuan tersebut. Ia menggendong bayi tersebut, membersihkannya sampai membawa ke ambulance.
Julia merasa hal itu sebagai pengalaman sekali dalam hidupnya. Ia mendapatkan ucapan dari para penumpang lain, bahkan beberapa orang mengirimi video peristiwa tersebut.
(mdk/ray)