Kisah pertemuan Anis Matta dengan istri keduanya di Hungaria
Anis bertemu Szilvia Fabula saat ingin membeli oleh-oleh di Hungaria.
Tak banyak pejabat negara yang blak-blakan bicara tentang kehidupan pribadinya, termasuk soal jumlah istri. Namun stigma itu tak berlaku bagi Presiden PKS Anis Matta yang terang-terangan di depan publik menggandeng istri keduanya.
Anis bersama istri keduanya bernama Szilvia Fabula sedang asik jalan bareng untuk lari pagi di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Anis pun tak sungkan bercerita tentang istrinya yang berasal dari Hungaria itu ketika bertemu para wartawan saat itu.
Rupanya pertemuan Anis dan Szilvia berawal di sebuah toko cinderamata di Hungaria. Saat itu, Anis yang masih menjabat Sekjen PKS bersama Wasekjen PKS Fahri Hamzah sedang berkunjung ke negara Eropa Timur itu.
Fahri pun mengisahkan awal mula pertemuan keduanya di toko tersebut. Saat itu sehari sebelum kembali ke Jakarta, mereka mencari oleh-oleh untuk sanak saudara di toko yang kebetulan di manageri oleh Szilvia.
Fahri mengatakan, dirinya sempat kesulitan mencari penjaga toko yang mampu berbahasa Inggris di toko itu. Tiba-tiba munculah sosok Szilvia yang mampu berbahasa Inggris dengan fasih dan baik.
"Jen (panggilan Fahri ke Anis) ini tempat belanja enak. Manajernya jago bahasa Inggris. Dia (Anis) tertarik dan masuk, saya antar sampai dalam, "Miss Szilvy, my friend also need assistance". Saya lalu pergi," kisah Fahri dalam akun twitter pribadinya @Fahrihamzah dikutip merdeka.com, Sabtu (28/12).
Kemudian Fahri pun meninggalkan keduanya di dalam toko di kawasan Buddapest itu, karena ia ingin masuk ke toko lain untuk mencari oleh-oleh. Selang beberapa waktu, Fahri melihat keduanya semakin akrab mengobrol di dalam tokoh itu.
"Berkali-kali saya kembali ke toko itu dan nampaknya ada percakapan dua hamba Tuhan yang belum selesai. Percakapan dua orang pintar, kira-kira seperti itu kedengarannya sebab temanya juga tidak sederhana," tulis anggota Komisi III DPR itu.
"Manajer toko itu seorang pencari makna," kesan Anis kepada Fahri usai berdiskusi panjang dengan calon istrinya itu.
Waktu semakin petang, Fahri dan Anis pun meninggalkan kota tua di kawasan Hungaria itu kemudian kembali ke hotel. Keesokan harinya sebelum mereka berangkat untuk pulang ke Jakarta, Szilvia tiba-tiba menghampiri Anis ke hotel untuk sekedar memberikan buku bacaan hasil diskusinya dengan Anis kemarin di toko.
"Dia datang membawa hadiah buat jen (Anis), sebuah buku yang kulihat berat sekali temanya. Belakangan saya dengar bahwa malam itu ia melakukan browsing dan membaca versi bahasa Inggris artikel Anis Matta . Untuk itulah dia datang pagi itu, membawa buku dan menyatakan ingin belajar tentang tulisan-tulisan Anis Matta ," terang dia.
Singkat cerita, ketika Anis yang ada di Indonesia terpisahkan jarak oleh Szilvia yang berada di Hungaria tak membuat keduanya putus hubungan dari hari pertemuan itu. Fahri menambahkan keduanya masih saling berkomunikasi dan berdiskusi melalui email.
sampai pada suatu ketika, Fahri pun kaget saat tahu bahwa Szilvia sudah masuk Islam dan berpakaian seperti layaknya wanita muslim lainnya. Anis dan Fahri pun akhirnya bertemu kembali dengan Szilvia di Hungaria.
"Szilvia cerita bahwa mereka sama-sama peminat ilmu-ilmu sosial dan itulah yang mengisi diskusi mereka via email. Lalu topik diskusi juga pindah ke soal agama Islam dan sekitar 4 bulan kemudian Szilvia menyatakan sudah masuk Islam," cerita Fahri.
Menariknya, kata Fahri, Szilvia yang sudah menjadi mualaf justru tidak sepakat dengan ajaran Islam yang memperbolehkan seorang pria beristri lebih dari satu atau poligami. Dari sana, Fahri menuturkan, antara Anis dan calon istrinya itu berdebat panjang lebar soal poligami.
"Dan salah satu sebabnya sangat kritis kepada Islam adalah soal pembolehan poligami oleh ajaran Islam. Bagi dia Szilvia, pelaku poligami adalah kaum chauvinist yang egois dan menganggap diri superhuman. Rupanya itulah yang membuat perdebatan mereka seru dan rupanya tambah seru tambah penasaran," tukas dia.