Kisah sukses Fajar, dari jual lele ke beli Harley
"Dalam waktu satu tahun saya sudah bisa beli Harley seharga Rp 300 juta dengan cash," kata Fajar.
Motor Harley begitu memesona di mata Fajar Alam Setiabudi, pemilik restoran ternama Lele Crispy. Dari kecil setiap motor bernilai ratusan juta itu lewat di depan rumahnya, semua kegiatan yang tengah dilakukannya ditinggal hanya untuk mendengar dan melihat lebih jelas motor tersebut.
Selepas dewasa dan menikah, mimpi memiliki motor Harley tak pernah lekang oleh waktu. Fajar memutar otak bagaimana caranya mendapatkan Harley secepat mungkin.
Masak! itu lah ide pertama yang terbesit kembali di dalam benaknya. Memang Fajar tumbuh sebagai laki-laki yang mempunyai keterampilan memasak. Sama seperti Harley, dia pun amat menggemari masak.
"Sejak SD kelas 1 saya sudah suka masak. Kelas dua ingin punya restoran sendiri. Saya sudah addict masak kalau tidak masak sehari kepala saya pusing," ungkap Fajar saat peluncuran buku berjudul '7 Resep Rahasia Bisnis Kuliner' miliknya di restoran Lele Crispy miliknya, Tebet Barat, Jakarta, Minggu (8/1).
Niat sudah ada namun keuangan dan kondisi belum memungkinkan. "Penolakan sudah pasti dari keluarga, saya ingin wirausaha tapi di keluarga pada waktu itu tidak ada yang wirausaha saya. Mereka takut karena saya berubah dari orang yang berpenghasilan tetap menjadi orang yang mengkhawatirkan karena penghasilan tidak tetap. Tapi Bismillah saya yakin sama bakat saya dan ada kemauan," ucapnya mantap.
Dengan modal di dompet yang hanya Rp 5 juta, Fajar membuka gerai Lele Crispy di garasi rumahnya dan memakai triplek sampai alat masak seadanya. Dia mengaku semula pendapatan yang dihasilkan produk makanan buatannya minim.
"Saya pertama jual hanya untung Rp 2.000 yang laku cuma satu dua porsi yang harganya Rp 10.000," sambung dia.
Kesulitan kembali menerpa dirinya. Kali ini datang dari kantor Fajar. Sebelum benar-benar jadi pengusaha kuliner, Fajar memang bekerja sebagai staf dapur uji coba di majalah kuliner. Saat itu Fajar pontang panting mengurus restoran sekaligus pekerjaannya.
"Ada masa transisi sampai benar-benar resign waktu itu atasan saya mengiming-imingi kenaikan gaji dan posisi sampai usaha terakhir memberikan tiga bulan cuti supaya saya mencari pengganti untuk bekerja di restoran saya. Akhirnya saya menjelaskan tidak bisa lagi bergabung karena saya memang sudah dari hati mantap," tuturnya mengenang.
Keputusannya tepat, rupiah demi rupiah diraupnya. Lele yang keriuknya dibuat dari kaldu ayam mampu memikat ratusan pengunjung. "Sehari bisa 600 porsi dan 30 kilo lele yang selalu habis," kata dia bangga.
"Dalam waktu satu tahun saya sudah bisa beli Harley seharga Rp 300 juta dengan cash. lalu saya tukar tambah sekarang Harley baru yang harganya Rp 400 juta," ungkap dia senang.
Benar saja, Harley hitam mengkilap kini nongkrong di depan restoran Lele Crispy. Dengan mata berbinar Fajar menunjukkan Harley impiannya kepada merdeka.com dan siap berfoto bersama si Harley.
"Saya enggak punya apa-apa target satu dua tahun ke depan, tapi saya ingin menguasai bahan lele crispy dari hulu ke hilir," ucapnya mantap.