Klaster Covid-19 di Rutan Garut Berawal dari Tahanan Wanita
Kasubsi Pelayanan Tahanan pada rumah tahanan Negara (Rutan) Garut, Asep Rahmat mengatakan bahwa kasus Covid-19 di tempatnya berawal dari seorang warga binaan yang ditahan di blok wanita. Saat itu, tahanan tersebut mengeluhkan gejala demam.
Kasubsi Pelayanan Tahanan pada rumah tahanan Negara (Rutan) Garut, Asep Rahmat mengatakan bahwa kasus Covid-19 di tempatnya berawal dari seorang warga binaan yang ditahan di blok wanita. Saat itu, tahanan tersebut mengeluhkan gejala demam.
"Kita periksa yang bersangkutan dengan swab antigen dan hasilnya positif (reaktif). Lalu dilakukan tracing ke sejumlah kontak erat, akhirnya memang ada beberapa orang lainnya yang positif," kata Asep, Senin (12/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Asep mengungkapkan bahwa hasil tracing, diketahui jumlah warga binaan yang terpapar Covid-19 berjumlah 71 orang yang terdiri dari 64 laki-laki dan 7 perempuan. “Karena kita rutan ada tahanan dan napi. Sejauh ini ada beberapa orang bergejala ringan, secara keseluruhan baik,” ungkapnya.
Walau jumlah yang terpapar mencapai puluhan orang, ia memastikan bahwa pihaknya masih bisa melakukan penanganan secara langsung di rutan. Walau begitu, pihaknya sudah bekerjasama dengan tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas terdekat.
Pihaknya, setidaknya sudah menyiapkan blok khusus bagi mereka yang terpapar Covid-19. Selain itu juga, pihak rutan sudah berkoordinasi dengan Satgas COvid-19 dan mendapat bantuan vitamin, obat, hingga alat kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
“Ada yang masih demam, batuk, ada juga yang hilang penciuman. Kalau memburuk kita akan bawa ke Puskesmas atau rumah sakit. Untuk sementara bisa ditangani dalam rutan. Kita juga sesuai prosedur, prokes diperketat, jadwal jemur, pengecekan setiap hari,” tutup Asep.
Sebelumnya, puluhan penghuni rumah tahanan Negara (rutan) Kabupaten Garut diketahui terpapar Covid-19. Belum diketahui awal mula penyebarannya dari mana, namun saat ini para penghuni rutan tersebut diisolasi di ruangan khusus yang telah disiapkan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan bahwa awalnya pihaknya menerima permintaan pengetesan kepada sekitar 200an tahanan. Permintaan tersebut dikarenakan adanya sejumlah tahanan yang memiliki gejala Covid-19.
“Kemarin, Kamis (8/7) kita melakukan pengetesan usap antigen kepada 200 orang tahanan. Hasilnya, dari 200 orang yang kita tes 71 di antaranya dinyatakan terpapar,” ujarnya, Jumat (9/7).
Baca juga:
Dr Tirta Diperiksa Polisi Sebagai Saksi Ahli Terkait Kasus dr Lois Owien
Sekjen PDIP Dukung Vaksin Berbayar, Tapi yang Gratis Harus Tetap Ada
3 Kota di Sumbar Berada pada Level 4 Situasi Pandemi Covid-19
RSUD Wangaya Bali Penuh, Pelayanan IGD Terpaksa Pakai Sistem Buka Tutup
Polisi Tangkap Dokter Lois
Kasus Dokter Louis Owien Ditangani Mabes Polri