Komandan Satgas Prabowo mengaku kena tembak & habis Rp 10 juta
Para pendukung Prabowo menuding polisi melakukan kekerasan saat mengamankan demo di MK. Mereka mengadu ke Komnas HAM.
Relawan Prabowo - Hatta yang mengaku jadi korban kericuhan saat keputusan sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, memberikan keterangan kepada Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Mereka mengadukan sikap polisi yang sengaja membubarkan para demonstran dengan menggunakan gas air mata dan peluru karet.
Alim Sucipto yang menjabat komandan satgas relawan gardu Prabowo mengaku dirinya terkena peluru karet aparat kepolisian saat sedang berada di barisan depan.
"Saya kan mau menghalau teman-teman yang maksa masuk. Tapi tiba-tiba ada banyak suara tembakan. Saya nggak tahu gimana kejadiannya tiba-tiba pipi saya ini seperti kena timpuk. Ternyata itu peluru karet," kata Alim usai melaporkan hal itu kepada Komisaris Komnas HAM, Rabu (27/8).
Alim menceritakan, akibat peristiwa tersebut, dia terpaksa dilarikan ke rumah sakir Carolus Jakarta Pusat untuk mendapatkan pertolongan. Akibat luka di wajah, Alim harus dioperasi selama hampir empat jam.
"Saya habis sekitar Rp 10 juta sih ada. Katanya mau diganti sama pihak Prabowo," jelasnya.
Sementara itu Muhamad Syarif, mengaku saat kejadian aparat kepolisian sengaja membidik para demonstran dengan senapan yang berisi peluru karet tanpa memberi tembakan peringatan sebelumnya.
"Jadi saya ada di depan. Tiba-tiba barikade polisi itu membuka dan ada satu anggota yang membidik ke arah saya, lalu melepaskan tembakan. Tapi itu tanpa peringatan itu langsung mengarah ke saya," jelasnya.
Selain itu, menurut Syarif selain polisi yang ada di barikade barisan, beberapa polisi yang sudah berjaga-jaga di atas gedung BUMN juga sengaja melepaskan tembakan ke arah demonstran yang ada di bawah.
"Saya lihat ada sekitar tiga polisi di atas gedung BUMN itu juga melepaskan tembakan ke bawah. Untungnya saya tidak kena," tandasnya.
Menanggapi laporan tersebut, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan, akan membawa masalah ini kepada Polda Metro Jaya. Rencananya dia dan beberapa perwakilan dari Komnas HAM akan bertemu Kapolda Irjen Dwi Priyatno pada esok hari.
" Komnas HAM akan objektif, berimbang, tanpa memihak," tandasnya.