Komjen Tito sebut saat ini waktu tepat TNI-Polri tangkap Santoso
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menganggap wajar operasi Tinombala berlangsung lama.
Kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso masih terus diburu tim gabungan Polri-TNI. Saat ini, Santoso cs bersembunyi di atas pegunungan Napu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT ) Komjen Pol Tito Karnavian menyebut gunung Napu adalah lokasi yang jauh dari pemukiman simpatisan kelompok Santoso. Tito menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk tim satgas operasi Tinombala mendesak Santoso cs.
"Sampai saat ini posisi mereka sebagian besar ada di daerah Napu di atasnya dan itu kesempatan bagi teman-teman TNI-Polri dari sana untuk intensif melakukan pengejaran ke sana sebelum mereka kembali ke kolom lama," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (14/4).
"Karena di kolom lama ada simpatisannya. Tapi di kolom lama dipersiapkan beberapa kekuatan, pagar betis dan lain-lain. Kalau mereka masuk ke sana akan lebih mudah untuk ditangkap," tambah dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menganggap wajar operasi Tinombala berlangsung lama. Menurutnya, medan yang sulit menghambat pengejaran Santoso cs.
"Saya dia tahun pernah operasi di sana 2005 sampai 2007. Ratusan sudah saya tangkap, itu medannya sangat berat sekali. Dulu mereka bermain di kota sekarang mereka bermain di hutan," ungkap dia.
Tito mengakui gunung yang saat ini menjadi persembunyian Santoso merupakan hutan yang tepat untuk melakukan gerilya. Bahkan, diakui dia, gunung Napu adalah gunung terlebat dan masih 'perawan'.
"Saya pernah jadi Kapolda Papua dua tahun, Papua hutan terlebat di Bamboramo di daerah Asmat dll. Saya akui hutan kedua terlebat setelah daerah Bamboramo , mamropen itu adalah Sulawesi Tengah, masih perawan sekali," pungkas Tito.