Komnas PA: Karena keluarga rapuh, Tompel jadi frustrasi
Untuk itu, Arist menilai perlu ada kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan yang menyalurkan energi anak-anak.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait berpendapat, perbuatan RN (18) alias Tompel yang nekat menyiram air keras di bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol, pekan lalu harus dilihat secara komprehensif. Menurut dia, tindakan tersebut bisa dimungkinkan karena Tompel berangkat dari keluarga yang kurang harmonis dan bisa jadi mengalami frustrasi berat.
"Harus lihat latar belakang anaknya, karena dari keluarga rapuh, mengimplementasikan frustrasi beratnya yang disalurkan dari perbuatan-perbuatan yang dengan mencari masukan-masukan dari kawannya. Tapi justru mengarahkan ke arah yang salah, ini bentuk frustasi dari lingkungan keluarga, sosial, berasal dari keluarga, terus sekolah," ujar Arist saat dihubungi, Jakarta, Selasa (8/10).
Arist menjelaskan, kenakalan remaja yang biasa dilakukan secara umum yaitu menggunakan senjata tajam, kayu atau batu-batuan. Karena terkait juga dengan pengawasan, kenakalan remaja merambah dan mengakali dengan barang lain seperti soda api atau air keras
"Jadi orangtua lingkungan sosial harus menjadi benteng. Tapi ini harus dimengerti dari energi remaja, maka perlu ada kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan yang menyalurkan energi anak-anak," tandasnya.
Polres Jakarta Timur telah menetapkan status tersangka kepada RN (18) alias Tompel karena perbuatannya yang nekat menyiram air keras di bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol, pada Jumat (4/10) lalu. Dengan menggunakan baju tahanan berwarna biru, pemuda bertubuh kurus ini mengaku dendam karena pernah disiram air keras oleh pelajar lainnya saat pulang sekolah di daerah Matraman beberapa waktu lalu.
"Balas dendam karena saya juga pernah disiram air keras di daerah Matraman saat ada di dalam bus. Pas saya lihat kemarin, ada pelajar di dalam mobil itu, saya pikir itu pelajar dari sekolahan yang nyiram saya, tapi salah sasaran yang ada dalam mobil itu," kata Tompel, di Mapolres Jakarta Timur, Senin (7/10).