Komunitas nebengers luncurkan buku Cerita Nebeng
Nebengers tak hanya di Jakarta, bahkan sudah sampai ke Yogyakarta dan Medan.
Komunitas nebengers merayakan hari jadinya pada 7 Desember kemarin. Memasuki usia yang kedua, komunitas nebengers juga meluncurkan buku yang berjudul Cerita Nebeng.
Buku ini, berisi tentang beragam cerita para anggota nebengers. Karena masuk anggota nebengers, mereka menjadi merasa sangat banyak teman, khususnya yang punya masalah dengan kendaraan di jalan, sangat merasa terbantu dengan komunitas nebengers.
Penggagas komunitas nebengers Andreas Aditya Swasti mengatakan, buku ini bertujuan untuk meyakinkan orang-orang bahwa komunitas nebengers itu berjalan dan berkembang menjadi komunitas yang bermanfaat bagi orang banyak.
"Isinya tentang manfaat tebengers. Seperti manfaat ekonomis, sosial, lingkungan. Itu bercerita di situ semua," ujar Andreas saat menghadiri peluncuran buku Cerita Nebeng di kawasan Jakarta, Sabtu (14/12).
Menurut dia, komunitas ini juga bertujuan untuk mengurai kemacetan yang sudah semakin parah di Jakarta. Namun, nebengers tak hanya di Jakarta, bahkan sudah sampai ke Yogyakarta dan Medan.
"Sudah berhemat, mempunyai keluarga baru, jodoh," imbuhnya.
Buku ini sendiri dibuat berdasarkan rangkuman cerita-cerita menarik dari para anggota nebengers. Lewat buku ini pula, Andreas ingin membangun kepercayaan terhadap masyarakat yang sudah mulai luntur.
"Jadi enggak sekedar nebeng sana-sini sini yang biasanya negatif. Kita pengen merubah mindset dari kata ers-nya itu, kita berharap nebeng menjadi sebuah life style baru," tambah dia seraya menginformasikan jika buku Cerita Nebeng sudah bisa didapat di toko buku Gramedia terdekat.
Dalam acara ini, hadir pula Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. Dia pun mengakui jika salah satu cara untuk mengurai kemacetan adalah dengan mengurangi aktivitas kendaraan yang masuk ke pusat kota.
Seperti komunitas nebengers ini, Bambang juga meyakini, bisa mengurangi sedikit beban pemerintah dalam upaya mengatasi kemacetan yang semakin parah saat ini, khususnya di Jakarta.
"Kemacetan diperkotaan itu kuncinya dua, angkutan umum harus baik dan mengurangi jumlah kendaraan. Sederhananya begitu, di luar itu ada program lain seperti revitalisasi angkutan umum. Intinya bagaimana menahan kendaraan pribadi, roda empat dan dua masuk ke kota," ujar dia dikesempatan yang sama.
Karena itu, ia mendukung komunitas nebengers yang menurutnya cara yang cukup baik di era IT yang semakin canggih.
"Salah satunya caranya ya car sharing, sebetulnya manfaatnya banyak, satu sisi makro jumlah kendaraan dikurangi, konsumsi BBM dikurangi, polusi berkurang, kendaraan berkurang, probabilitas kecelakaan semakin sedikit," ujar dia.