Konsumsi Daun Kelor, Warga Desa Ara Belum Pernah Terpapar Covid-19
Dia menambahkan, meski belum ada yang terpapar, di desanya tetap menyiapkan rumah isolasi. Kemudian pembagian masker kepada seluruh warga dan menyiapkan satuan tugas.
Kepala Desa Ara Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Amiruddin Rasyid mengaku belum ada satupun warga desanya yang terpapar Covid-19. Sebab, di desanya mengonsumsi daun kelor sejak lama.
"Di desa kami belum ada satu orang pun yang terpapar karena di desa kami secara turun temurun mengonsumsi daun kelor," katanya saat dialog penyuluhan peran desa sebagai garda depan pencegahan & penanganan Covid-19 bersama Satgas Covid-19 dalam tayangan BNPB, Selasa (27/7).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa itu daun kelor? Daun kelor adalah salah satu sayuran dan daun herbal yang kaya gizi.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dia menambahkan, meski belum ada yang terpapar, di desanya tetap menyiapkan rumah isolasi. Kemudian pembagian masker kepada seluruh warga dan menyiapkan satuan tugas.
"Yang kami pertanyakan apakah daun kelor itu berpengaruh besar terhadap untuk tahan terhadap virus corona ini," ucapnya.
Di kesempatan sama, Kasubbid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr Koesmedi Priharto menjawab perihal daun kelor tersebut. Dia mengakui kandungan daun kelor memang bagus untuk daya tahan tubuh.
"Jadi memang kandungan daun kelor menurut Farmakologi dia mengandung berbagai vitamin dan mineral yang sangat bagus untuk menjaga daya tahan tubuh masyarakat," kata dia.
"Itu sudah diakui bahkan tidak hanya di Indonesia pak, tapi diseluruh dunia menggunakan daun kelor untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya supaya tahan terhadap penyakit penyakit," ucapnya.
Meksi begitu, dia menjelaskan, bahwa corona adalah virus baru yang sering bemutasi. Obat-obatnya pun bisa baru seiring bemutasinya virus.
"Tetapi tetapi saya ingatkan kepada bapak, ingatkan kepada masyarakat bahwa virus ini adalah virus baru yang sering bermutasi sehingga banyak hal hal baru yang sudah diobati dengan obat A tadinya bisa, ketika dia bermutasi tidak bisa lagi menggunakan obat itu," tuturnya.
Maka dari itu, ia tetap mengingatkan pentingnya protokol 3 M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak secara disiplin.
"Itu adalah sesuatu yang diberikan Tuhan Allah kepada kita, umumnya umat umat manusia di dunia untuk selalu menjaga kebersihan," pungkasnya.
Baca juga:
Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19, Gifari Jadi Anak Asuh Polres Sukoharjo
Rupiah Ditutup Melemah Menjadi Rp 14.492 per USD Saat Kasus Covid-19 Tembus 3,1 Juta
Gubernur Sumut ke Kepala Daerah: Saya Mau Data Stok Obat & Vitamin dalam 3 Hari
Kepala Desa Babakan Asem Ungkap Warganya Ogah Divaksinasi Covid-19 Karena Takut Mati
Ibas: Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Covid-19 Harus Tepat Sasaran
Lurah Pegangsaan Dua: Selter Isolasi Mandiri LRT Jakarta Berbasis Komunitas Warga
Istana: Kebijakan PPKM Level 4 Rekomendasi Ilmuwan dan Masyarakat