KontraS: Jokowi tunjuk Gatot jadi Panglima TNI buat jaga stabilitas
Sebab, hanya TNI Angkatan Darat yang dinilai bisa menjaga stabilitas nasional.
Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar menduga alasan Presiden Jokowi menunjuk Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon Panglima TNI untuk menjaga stabilitas politik. Sebab, menurutnya, hanya Angkatan Darat yang bisa menjaga stabilitas nasional.
"Pak Gatot enggak ada catatan pelanggaran HAM. Namun ini mengubah skema permainan yang harusnya jatah Angkatan Udara tapi yang diangkat Angkatan Darat," ujar Haris usai mengikuti sidang pengujian UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (10/6).
Haris juga menyesalkan Presiden Jokowi tak memberikan penjelasan yang signifikan terhadap penunjukan Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon Panglima TNI. Presiden Jokowi hanya menyebutkan penunjukan Gatot hak prerogatifnya sebagai presiden.
"Kebiasaan ini sejak zaman Gus Dur karena Angkatan Darat banyak jadi penopang kasus HAM dan Demokrasi. Mau diubah enggak masalah tapi apa alasannya harus jelas," kata dia.
Seperti diketahui, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat Panglima TNI baru menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun pada bulan Agustus mendatang. Presiden Jokowi pun sudah memberikan surat pengajuan calon Panglima TNI baru kepada DPR.
Gatot tak berkomentar banyak soal penunjukan dirinya menjadi calon Panglima TNI. Dia hanya mengucapkan terima kasih dan meminta doa kepada semua pihak agar seluruhnya berjalan lancar.
"Terima kasih, mohon doa restunya," kata Gatot saat dihubungi merdeka.com, Selasa (9/6).