Korpolairud Temukan Sandal Merk New Era, Rompi Biru & Jaket Terkait Sriwijaya Air
Temuan itu dilaporkan petugas pantau menggunakan helikopter melalui penyisiran lewat udara terhadap permukaan laut di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Anggota Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri menemukan sejumlah benda diduga milik penumpang pesawat Sriwijaya Air LK CLC SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Adapun benda yang ditemukan berjumlah tujuh buah.
"Tadi jam 10.00 Wib kami mendapat informasi bahwa ada beberapa serpihan-serpihan dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh kemarin," kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol. Yassin Kosasih di Kapal Polisi Bisma 8003, Minggu (10/1).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
Tujuh benda tersebut berupa sandal merek New Era sebelah kanan, sandal jepit, rompi biru, jaket hitam, sepatu sebelah kiri, setelah itu pembungkus paket plastik.
Temuan itu dilaporkan petugas pantau menggunakan helikopter melalui penyisiran lewat udara terhadap permukaan laut di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Jumlahnya kurang lebih ada tujuh, sementara masih kita kumpulkan di KP Bisma sebagai kapal poskonya dari Polri. Nanti kita kumpulkan dan kita kirim ke Posko Basarnas atau kita kirim langsung ke JICT," katanya.
Benda tersebut, kata Yassin, diduga kuat sebagai properti dari penumpang pesawat yang hilang kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
"Mungkin tim lain tadi saya dapat informasi ada juga yang sudah mendapatkan benda-benda lainnya," katanya.
Hingga pukul 10.00 Wib, Korpolairud telah mengerahkan 20 penyelam untuk menyisir hingga ke dalam perairan Kepulauan Seribu.
"Di sekitar Pulau Laki kurang lebih 2 jam kita menyelam di kedalaman sekitar 20 meter, namun belum ditemukan tanda-tanda serpihan dari pesawat yang jatuh," katanya.
Upaya pencarian pesawat serta korban yang hilang juga dibantu dengan helikopter serta bantuan alat robot.
"Kita mempunyai alat robotic, bahwa alat ini bisa sampai kedalaman 300 meter. Tadi sudah kita coba dan kita bawa ke lokasi yang dilakukan penyelaman," katanya.
Kendala selama pencarian, kata Yassin, adalah situasi angin yang berhembus kencang.
"Sekarang angin sudah berhembus lebih kencang, tentunya ini juga merupakan suatu kendala bagi kita untuk melakukan pencarian," katanya.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 Wib dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 Wib. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 Wib. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Rizky Wahyudi Bersama Istri dan Anak Dikabarkan Jadi Korban Sriwijaya Air
Datangi Lokasi Pencarian Sriwijaya Air, Wagub Riza Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks
Cerita Keluarga Korban Jatuhnya Sriwijaya Air: Kabar itu Datang dari Ujung Telepon
Wali Kota Pontianak Data Warganya yang Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air
Kisah Paulus, Batal Naik Sriwijaya Air SJ-182 Gara-Gara Rapid Test
Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Dinilai Buat Sektor Penerbangan Makin Sulit Bangkit
Kakak Beradik Asal Sragen Dikabarkan Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182