KPK Dalami Pembahasan Awal Pengadaan Gas Alam Cair di Pertamina
Pendalaman dilakukan saat tim penyidik memeriksa tiga karyawan PT. Pertamina bernama Heri Hariyanto, Agus Sugiarso, dan Dian Mardian. Serta satu karyawan Eni Muara Bakau bernama Anita. Mereka diperiksa di Gedung KPK pada Jumat, 24 Juni 2022.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pembahasan awal diadakannya pembelian gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina (persero) tahun anggaran 2011-2021.
Pendalaman dilakukan saat tim penyidik memeriksa tiga karyawan PT. Pertamina bernama Heri Hariyanto, Agus Sugiarso, dan Dian Mardian. Serta satu karyawan Eni Muara Bakau bernama Anita. Mereka diperiksa di Gedung KPK pada Jumat, 24 Juni 2022.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Mengapa KPK menggeledah kantor PT Hutama Karya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Penyelidikan tersebut berujung dengan penggeledahan kantor BUMN PT Hutama Karya (HK).
-
Apa saja jenis PPKS yang ditemukan di Jakarta? Contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
"Para saksi hadir dan tim penyidik masih melakukan pendalaman materi pemeriksaan antara lain terkait dengan awal pembahasan latar belakang dilakukannya pengadaan LNG di PT Pertamina," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (27/6).
Sementara empat saksi lainnya yang dijadwalkan diperiksa pada Jumat kemaren tak memenuhi panggilan. Mereka yakni Senior Analyst Fraud Prevention & Digital Forensic PT. Pertamina Nanung Karnasi Wibowo, dua pensiunan PT. Pertamina bernama Mohamad Taufik Afianto dan Nursatyo Argo, serta karyawan Eni Muara Bakau bernama Derry Sylvan.
"Tidak hadir dan segera dilakukan penjadwalan ulang kembali," ujarnya.
Sebelumnya, KPK menyatakan bakal segera mengumumkan tersangka kasus dugaan korupsi pembelian gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) PT Pertamina.
"Cepat atau lambat akan kita umumkan secara jelas, ya, bukti-bukti kita kumpulkan," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/6).
Alex mengatakan, pihaknya memilih berhati-hati dalam mengusut kasus ini. Menurut Alex, dalam mengusut sebuah kasus pihaknya tak bisa sembarangan.
"Sesuatu yang belum kita umumkan berarti kan sifatnya masih, ya, secret-lah, belum boleh diungkap. Nanti kalau saya ngomong, nanti TKP-nya jadi terganggu," kata Alex.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan pihaknya tengah mengusut kasus dugaan korupsi pembelian gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) PT Pertamina.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengatakan, kasus itu sudah selesai diselidiki oleh pihaknya. Menurut Karyoto, kasus itu sudah masuk dalam tahap penyidikan.
"Ini memang betul (sudah di tahap penyidikan), kami belum mengumumkan secara detail," ujar Karyoto dalam keterangannya, Kamis (31/3).
Karyoto belum menjelaskan secara detail apakah pihaknya sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini atau belum.
Namun, dalam proses hukum yang dijalani KPK, jika perkara sudah masuk ke tingkat penyidikan secara otomatis sudah ada pihak yang dijerat sebagai tersangka.
Apalagi, kebijakan KPK era Firli Bahuri yakni pengumuman tersangka akan dilakukan saat upaya paksa seperti penangkapan dan penahanan.
"Ada banyak faktor yang enggak bisa saya buka," kata Karyoto.
Karyoto meminta masyarakat bersabar menunggu kinerja lembaga antirasuah dalam kasus ini. Karyoto memastikan masih terus mendalami beberapa bukti dan keterangan lainnya.
"Tapi yang jelas koordinasi terhadap case building tentunya banyak yang harus kita persiapkan dengan matang. Walaupun keputusan di internal sudah dilidik dan sidik gitu. Nanti pada waktunya kita sampaikan pada publik bagaimana penanganan perkara ini," kata dia.
Kasus dugaan korupsi pembelian LNG di PT Pertamina ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp 2 triliun. Kasus itu sebelumnya juga diusut Kejaksaan Agung (Kejagung).
Reporter: Fachrur Rozie
(mdk/fik)