KPK vs Polri, lantaran Jokowi dipengaruhi partai PDIP
Para demonstran juga mengenakan topeng Abraham Samad, Komjen Pol Budi Gunawan, dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terus menuai aksi keprihatinan. Hari ini (26/1), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar aksi keprihatinan di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Mereka meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap tegas terhadap kedua institusi tersebut, apabila melenceng dari misi Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari dari ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.
Dalam aksinya itu, selain berorasi mereka juga membentangkan poster salah satunya bertuliskan #Save KPK, #Save Polri, #Save Indonesia dan beberapa poster berisi dukungan agar hubungan antara Polri dan KPK kembali membaik.
Selain itu, para demonstran juga mengenakan topeng Ketua KPK Abraham Samad, Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan, dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Beberapa di antaranya juga ada yang melumuri wajahnya dengan cat warna merah dan putih.
"Presiden harus bisa bertindak tegas dalam menangani kasus yang terjadi ini (seteru Polri vs KPK), termasuk di dalamnya Indonesia yang bersih dari korupsi sebagaimana garis politik yang dijanjikan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dalam kampanyenya dahulu," kata salah-satu pengurus IMM Surabaya, Tri Aji dalam orasinya.
Masih dalam orasinya, Aji mengungkap ketidakberdayaan Jokowi menangani persoalan Polri versus KPK ini, karena tidak lepas dari tekanan-tekanan elit politik yang melingkarinya.
"Sikap Jokowi saat ini, tidak lepas dari pengaruh lingkaran partai pendukungnya dalam Pilpres lalu, sehingga membuatnya seolah memposisikan ketidakmampuannya memutuskan apa-apa terkait polemik yang terjadi saat ini," papar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Di akhir orasinya, Tri Aji juga menyampaikan, pemberantasan korupsi adalah fardhu ain alias wajib dan sangat mendesak.
"Tapi alangkah baiknya, bila KPK maupun kejaksaan bekerja lebih memprioritaskan kasus-kasus korupsi besar yang berhubungan langsung dengan persoalan kedaulatan bangsa," tegasnya.
Seperti diketahui, Jumat (23/1) pagi lalu, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto ditangkap anggota Bareskrim Mabes Polri. Saat itu, Bambang tengah mengantar anaknya sekolah.
Atas kejadian ini, hubungan Polri-KPK kembali memanas. Polri dituding melakukan aksi balas dendam terhadap KPK atas penetapan tersangka Budi Gunawan, yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kapolri menggantikan Jendral Sutarman.
Aksi dukungan Save KPK dari beberapa elemen masyarakat, dan aktivis LSM, maupun pekerja seni, terus berdatang. Mereka mengecam keras penangkapan Bambang tersebut. Mereka juga menggelar aksi dan mengawal ketat Gedung KPK.
Baca juga:
Menhan sebut TNI tak akan biarkan KPK vs Polri berkelahi
Beda dengan Jokowi, BKPM akui kisruh KPK vs Polri ganggu investasi
Pimpinan KPK belum restui pengunduran diri Bambang Widjojanto
Penangkapan BW dilaporkan ke Komnas HAM
Bambang Widjojanto tantang Komjen Budi Gunawan juga mundur
Aceng Fikri berharap KPK-Polri cooling down
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa yang dilakukan Bareskrim Polri untuk memberantas jaringan FP? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
-
Apa yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang setelah kantornya digeledah KPK? Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ke mana-mana usai penggeledahan kantornya oleh KPK. Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. “Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,” ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Kapan DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana kondisi Wali Kota Semarang saat kantornya digeledah KPK? Dalam penggeledahan itu, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tidak terlihat. Ia pun dinyatakan menghilang atau tak ada kabar selama berhari-hari.