Kronologi Lengkap Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8 Mesir
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat meninggalkan ruangan saat Presiden Indonesia Prabowo Subianto sedang pidato.
Sebuah insiden menarik perhatian publik dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing Eight (D-8) ke-11 yang digelar di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir.
Dalam momen yang viral di media sosial, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat meninggalkan ruangan saat Presiden Indonesia Prabowo Subianto sedang pidato.
- VIDEO: Gebrak Podium! Pidato Pertama Presiden Prabowo, Singgung Megawati Hingga Jokowi
- Jelang Dilantik Jadi Presiden, Segini Gaji dan Tunjangan yang Didapat Prabowo
- Segera Dilantik Jadi Presiden, Segini Gaji hingga Tunjangan yang Didapat Prabowo
- VIDEO: Kejutan Prabowo Bisik-Bisik ke Jokowi, Luhut Datang Langsung Beri Hormat
Meski melihat Erdogan walk out, Prabowo tetap melanjutkan pidatonya. Peristiwa ini memicu berbagai spekulasi dan reaksi dari publik internasional.
Isi Pidato Prabowo
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya solidaritas di antara negara-negara Muslim untuk mengatasi konflik internal yang berdampak pada perjuangan Palestina. Ia menyebut bahwa dunia Muslim seringkali tidak dihormati oleh komunitas internasional akibat perselisihan internal.
“Realitas situasi ini adalah bahwa dunia Muslim tidak dihormati. Kita sering berselisih di antara kita sendiri, dan ketika saudara-saudara kita dihancurkan, kita hanya bisa memberikan deklarasi dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan," ujar Prabowo.
Pidato Prabowo bertujuan mengingatkan para pemimpin negara Muslim untuk bersatu demi memperkuat posisi mereka di panggung internasional, dan memberikan dukungan nyata terhadap Palestina yang terus menghadapi tekanan dan penindasan.
Momen Erdogan Tinggalkan Ruangan
Erdogan yang mengenakan setelan jas biru tampak melewati Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Sementara Mayor Teddy duduk tepat di belakang Prabowo.
Meski melihat Erdogan walk out, Prabowo tetap melanjutkan pidatonya. Prabowo mengatakan, negara-negara Islam di dunia perlu melihat kondisi Palestina.
"Kita harus melihat situasi apa adanya, realitas sesungguhnya. Kami akan selalu mendukung Palestina," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan, dalam konflik Israel dan Palestina, resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tak pernah dihormati. Selain resolusi itu, negara-negara Islam di dunia juga tak dihormati.
Padahal, kata Prabowo, populasi muslim di dunia sebanyak 2 miliar orang atau sekitar 25 persen populasi di dunia merupakan muslim.
Momen ini menjadi viral di media sosial dan memicu beragam spekulasi. Banyak pihak mempertanyakan apakah tindakan Erdogan berkaitan dengan isi pidato Prabowo atau ada alasan lain di balik keputusannya untuk walk out.
Penjelasan Kementerian Luar Negeri
Juru Bicara Kemenlu Rolliansyah Soemirat menerangkan, bahwa tindakan keluar-masuk ruangan dalam pertemuan internasional adalah hal yang lumrah, terutama bagi para kepala negara yang memiliki jadwal pertemuan bilateral.
"Sesuatu yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk melakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain," kata Rolliansyah dalam keterangan kepada wartawan, Senin (23/12).
"Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB)," sambungnya.
Meski aksi walk out Erdogan memicu berbagai spekulasi, Rolliansyah memastikan suasana hubungan antara Presiden Indonesia dan Turki tetap harmonis. Sebab, keduanya duduk berdekatan saat pertemuan informal yang berlangsung setelah KTT.
"Yang dapat kami pastikan bahwa Bapak Presiden RI berkesempatan untuk lakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki," jelas Roy.
"Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT," pungkasnya.