Lamar gadis Pemalang, pria Belanda rela khitan demi bukti cinta
Berawal dari keisengan mendaftar sebagai anggota situs kencan internet Asian Dating, Khumairoh, gadis asal Pemalang berkenalan dengan Raymond warga negara Belanda. Gadis berusia 27 tahun yang bekerja di PT Capeni Logistik Kuningan Jakarta tak pernah menduga keisengannya justru jadi momen penting hidupnya.
Berawal dari keisengan mendaftar sebagai anggota situs kencan internet Asian Dating, Khumairoh, gadis asal Pemalang berkenalan dengan Raymond warga negara Belanda. Gadis berusia 27 tahun yang bekerja di PT Capeni Logistik Kuningan Jakarta di bidang pengiriman barang impor dan ekspor itu, tak pernah menduga keisengannya justru jadi momen penting hidupnya berkaitan asmara.
Singkat cerita, saling mengenal lebih dalam satu sama lain lewat chatting keduanya lantas jatuh cinta. Menjalani hubungan jarak jauh kurang lebih setahun, Khumairoh dan Raymond memutuskan menjalani hubungan serius ke pelaminan.
Tiga hari lalu pada Minggu (17/9) Raymond pun mendatangi rumah Khumairoh di Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Ia bermaksud melamar sang gadis pujaan. Raymond pun memperkenalkan diri kepada Romadhon dan Tarmidah, orang tua Khumairoh.
Uniknya, demi membuktikan keseriusan pada gadis pujaannya, proses lamaran tak semata mengikatkan cincin di jari manis. Di momen lamaran itu, Raymond juga rela diantar berkhitan di klinik dokter di wilayah Kabupaten Pemalang.
"Setelah memperkenalkan diri kepada orang tua si gadis, dilanjutkan berkhitan di Klinik dokter Salahudin di Desa Sikuang Kecamatan Petarukan," ujar Kapolsek Bantarbolang Polres Pemalang, AKP Sriyanto yang mengadakan pengecekan terhadap orang asing saat Raymond berkunjung ke Desa Pegiringan.
Pengecekan warga asing tersebut dikatakan Sriyanto memang mesti dilakukan sebagai upaya antisipasi potensi terjadinya gangguan Kamtibmas. Dari pengecekan identitas diketahui bahwa Raymond datang ke Indonesia pada tanggal 2 September 2017, dengan menggunakan paspor wisata.
Dari obrolan di hari lamaran pada orang tua Khumairoh, rencananya Raymond akan kembali ke negaranya pada tanggal 29 September 2017. Di negara kincir angin tersebut, Raymond akan mengurus segala kebutuhan persiapan pernikahan.
"Tahun 2018 keduanya berencana menikah. Sebelum menikah dia (Raymond mengungkapkan akan mengucapkan dua kalimat syahadat untuk menjadi mualaf. Kedua orang tua Khumairoh juga nampak senang, putrinya mendapat jejaka asal luar negeri," imbuh Sriyanto.