Laporkan Jokowi-PSI, ACTA bawa bukti berita media online
Laporan tersebut telah diterima Ombudsman secara resmi. Saat membuat laporan, Ali mengatakan diminta menceritakan kronologi pertemuan PSI dengan Jokowi. Kronologi ini untuk kelengkapan laporan dan akan dikirim ACTA melalui surel.
Pertemuan Presiden Joko Widodo dan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana pada Kamis (1/3) lalu menuai polemik panjang. Hari ini, Senin (5/3), Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan pertemuan itu ke Ombudsman RI.
Dalam laporannya, ACTA membawa bukti unggahan berita di salah satu media online yang berisi pertemuan PSI dengan Jokowi membahas pemenangan Pilpres 2019.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
"Kita berdasarkan keterangan media. Ini kan keterangan dari salah satu ketua partai (PSI) yang diliput media. Ini kan dia ngaku (membahas pemenangan Pilpres)," kata Wakil Ketua ACTA, Ali Lubis di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ali mengatakan, hanya membawa satu bukti. Jika memang ada bukti tambahan seperti video, pihaknya akan menyerahkan bukti susulan ke Ombudsman.
"Saat ini kita lampirkan cuma satu dulu. Nanti kalau memang ada tambahan, kita tambahkan. Berita dari satu media untuk sampelnya," ujarnya.
Ali mengatakan Istana tak boleh digunakan untuk membahas pemenangan Pilpres. Di dalam Istana hanya boleh membahas kepentingan rakyat Indonesia seluruhnya. Presiden adalah penyelenggara negara dan Istana merupakan pusat pelayanan publik. Ia juga membantah jika ada pihak yang menuding laporannya salah alamat.
"Presiden itu kan induk dari seluruh pelayanan. Atasan dari seluruh pejabat, termasuk juga Istana Negara. Jadi kalau yang bilang salah alamat menurut persepsi hukum mereka sah-sah saja," jelasnya.
Laporan tersebut telah diterima Ombudsman secara resmi. Saat membuat laporan, Ali mengatakan diminta menceritakan kronologi pertemuan PSI dengan Jokowi. Kronologi ini untuk kelengkapan laporan dan akan dikirim ACTA melalui surel.
"Bukti tidak diminta lagi," kata dia.
"Ini statusnya diterima kok dan statusnya jelas. Dan stempelnya juga resmi dan basah," lanjutnya.
Selanjutnya laporan itu akan diteliti dan dikaji Ombudsman. "Mereka yang menentukan siapa di sini yang melanggar administrasi sesuai dengan UU 37 Tahun 2008," pungkasnya.
Baca juga:
ACTA akan laporkan Parpol bahas pemenangan Pilpres di Istana
Datangi Ombudsman, ACTA laporkan pertemuan Jokowi dengan PSI di Istana
Jokowi diyakini tak senang PSI ungkap soal tips sukses hadapi Pemilu 2019
Fahri Hamzah kritik pertemuan Jokowi-PSI di Istana bahas Pemilu
Fadli Zon akan polisikan Sekjen PSI karena cuitan 'tukang buat hoax'
Parpol yang kritik pertemuan Jokowi-PSI dinilai tengah resah