Lepaskan stigma 'neolib', Jokowi harus sesuaikan harga BBM
"Maka kalau bisa dinaikkan harga pertamaxnya," kata Herdi.
Pengamat Politik Paramadina Herdi Sahrasad mengatakan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan cerminan ideologi neo-liberalisme (neolib) masih kuat dan berdiri di balik pemerintahan saat ini.
Menurutnya, stigma neolib terhadap rezim pemerintah saat ini muncul dari rakyat lantaran terkena imbas kenaikan harga BBM subsidi. Herdi menyarankan agar Jokowi melakukan koreksi terhadap kebijakan yang dinilai tidak populis itu agar rakyat tidak semakin memberikan cap agen neolib kepada Jokowi.
"Maka menurut saya sebaiknya Jokowi menyesuaikan harga premium dan solar agar tidak jadi neolib, ia dia akan mendapatkan stigma itu. Maka kalau bisa dinaikkan harga pertamaxnya," kata Herdi dalam diskusi kebangsaan bertajuk 'Menatap masa depan Indonesia era pemerintahan Jokowi-JK' di Gedung Joeang 45 Cikini Jakarta, Senin (22/12).
Herdi mengatakan, tim ekonomi, keuangan dan industri (ekuin) yang berada di pemerintahan Presiden Jokowi harus melakukan refleksi. Sebab menurutnya, tim ekuin yang ada selama ini mendampingi Presiden Jokowi tidak kredibel dalam menciptakan sistem ekonomi yang sesuai dengan Trisakti.
"Ya saya kira karena Jokowi tidak punya tim ekuin yang kredibel, Jokowi kan bukan orang sempurna," pungkasnya.