Lima mutiara Pancasila lahir di bawah pohon sukun di Ende
Konon lima dahan pohon Sukun itulah yang melahirkan ide lima sila Pancasila yang disebut Soekarno, lima mutiara indah.
Sebagai dasar negara, Pancasila dilahirkan melalui inspirasi dan perjalanan ide yang sangat unik dari Soekarno . Untuk menciptakan Pancasila, sang proklamator tidak membaca buku atau bertukar pendapat dengan negarawan lain.
Dari sebatang pohon Sukun yang menghadap teluk Ende, Flores, Soekarno mendapat pencerahan tentang Pancasila. Di bawah pohon Sukun itu Soekarno gemar melamun sembari menikmati indahnya sajian panorama di teluk tersebut.
"Tempat untuk menyendiri yang ku senangi itu di bawah pohon sukun yang menghadap ke laut. Pohon sukun itu berdiri di atas sebuah bukit kecil menghadap teluk. Di tempat itu dengan pemandangan yang tidak ada batasnya dan langit biru serta awan putih, aku duduk melamun selama berjam-jam." kata Soekarno seperti yang dikutip dalam buku ' Soekarno penyambung lidah rakyat Indonesia'.
Didukung dengan lingkungan seperti itu, pikiran akan tentang negara menjadi kian membesar. Bagai kekuatan gaib, pohon Sukun itu seperti menghipnotis Soekarno agar terus tetap di situ.
"Sering pula aku menggigil saat udara tidak berasa dingin. Tapi aku duduk dengan tenang. Suatu kekuatan gaib memaksaku ke tempat itu hari demi hari," ceritanya.
Kekuatan gaib itulah yang juga berperan melahirkan inspirasi lahirnya dasar negara, Pancasila. Hal itu disampaikan Bung Karno di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, atau tepat 67 tahun lalu.
"Di Pulau Flores yang sepi, di mana aku tidak memiliki kawan, aku telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon di halaman rumahku, merenungkan ilham yang diturunkan oleh Tuhan, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila," cetus Bung Karno .
Konon lima dahan pohon Sukun itu jugalah yang melahirkan lima sila Pancasila yang disebut Soekarno dengan lima mutiara indah. Bahkan kata 'Esa' dari butir sila pertama 'Ketuhanan Yang Maha Esa' juga ia dapatkan dari bahasa setempat.
"Dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah, ika kuperas yang lima ini menjadi satu, maka dapatlah aku satu perkataan Indonesia tulen, yaitu perkataan gotong-royong," kata Bung Karno .
Kini pohon Sukun tersebut telah mati dimakan usia. Tunas dari pohon itu ditanam kembali dan tumbuh dengan nama pohon Pancasila di tempat yang juga diberi nama Lapangan Pancasila.
Baca juga:
Kisah Sultan Hamid II, pemberontakan menteri pembuat garuda
Logo Garuda Pancasila diciptakan eks jenderal tentara Belanda
Napak tilas Pejambon, menengok tempat lahirnya Pancasila
Hari Pancasila: Mengenang omong kosong pembumian Pancasila
Dua nenek paksa cium pipi Jokowi, Mega, dan JK
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.