Liput penahanan Ahok, wartawan asal Belanda ikut pantau Mako Brimob
Liput penahanan Ahok, wartawan asal Belanda ikut pantau Mako Brimob. Terlihat adanya wartawan media asing asal Belanda yang turut memantau lokasi penahanan Ahok, sapaan Basuki, saat ini di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Wartawan tersebut Michael Guilumane Mare dari TV De Volkstrant Belanda.
Vonis dua tahun bui untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama rupanya menarik perhatian negara lain. Salah satu Belanda.
Terlihat adanya wartawan media asing asal Belanda yang turut memantau lokasi penahanan Ahok, sapaan Basuki, saat ini di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Wartawan tersebut Michael Guilumane Mare dari TV De Volkstrant Belanda.
"Saya sudah tiga hari meliput Pak Ahok sejak di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat," ujar Michael kepada wartawan di lokasi, Jumat (12/5).
Michel menambahkan bahwa masyarakat di sana (Belanda) tertarik dengan sebuah pemberitaan Ahok yang saat ini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua.
"Banyak orang Belanda tertarik terhadap kasus ini. Apalagi di Belanda banyak orang Indonesia juga. Jadi banyak yang pengen tahu," ujarnya.
Sementara itu, salah satu pendukung Ahok dari Balikpapan, Sabri (60) mengaku tak mengenal secara pribadi dengan mantan Bupatui Belitung Timur itu. Namun, hal itu tidak menyurutkan dirinya memberi dukungan kepada Ahok.
"Saya enggak kenal pak Ahok. saya tinggal di Kalimantan Timur. Cuman saya lihat track recordnya. Kita melihat bagaimana Jakarta ini berubah. Saya pernah tinggal di sini. Saya kuliah di UI sampai selesai. Luar biasalah pak Ahok," kata Sabri di lokasi yang sama.
Menurut Sabri, sudah banyaknya perubahan dia Jakarta pada saat Ahok memimpin Jakarta.
"Jakarta banyak berubah. Saya lihat orang yang bisa mengubah Jakarta pertama Ali Sadikin. Saya ngalamin zaman bang Ali. Nah sekarang Ahok ini," ujarnya.
Ahok itu orangnya keras, lanjut Sabri, sifatnya dia (Ahok) sama seperti Ali Sadikin sewaktu Ali menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta ke-9 pada tahun 1966 sampai 1977.
"Pak Ahok itu keras. Jakarta enggak mungkin (bisa) dipimpin orang yang enggak keras. Keras berani tegas dan jujur. Bang Ali juga begitu, jujur. Dan kreatif mencari (biaya)," ucapnya.
"Sekarang kan Jakarta perlu banyak biaya nih, untuk MRT, LRT, transportasi massal. Dan pak Ahok juga membenahi banjir. Banjir ini luar biasalah, memperhatikan orang orang yang tidak mampu," pungkasnya.
Baca juga:
Foto 'syukuran Ahok dipenjara', Sandiaga minta saling jaga perasaan
Ini kata Djarot soal foto tumpengan 'Selamat Ahok dipenjara'
Sandi soal aksi pendukung Ahok: Ini ekspresi masyarakat yang simpati
Datang dari Balikpapan, relawan ditolak petugas jenguk Ahok
Fadli Zon sebut setelah vonis penahanan Ahok tak bisa ditangguhkan
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa pesan utama yang diberikan ayah Ahok sebelum meninggal? "Ayah saya pesan sebelum meninggal, kalau orang miskin jangan lawan orang kaya kalah, kalau kamu kaya jangan nantang pejabat bangkrut kamu, tapi kalau mau lawan oknum pejabat jadi pejabat. Lu lawan situ"
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.