LSI: Tanpa Jokowi, PDIP akan menang pemilu
Dalam survei terbaru LSI, elektabilitas PDIP mencapai 18,2 persen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adji Alfaraby mengatakan, PDIP memiliki peluang memenangkan Pemilu 2014 tanpa mencapreskan Joko Widodo (Jokowi). Jika mencapreskan Jokowi, Gubernur DKI Jakarta itu punya tugas berat yaitu berkampanye keliling Indonesia.
"Tanpa Jokowi pun PDIP akan menang di pemilu," ujar Adji di Kantor LSI, Jakarta Timur, Minggu, (2/2).
Menurutnya, saat ini PDIP telah memanfaatkan Jokowi untuk mendongkrak suara partai. "Sejauh ini bagaimana PDIP memanfaatkan Jokowi untuk berkampanye dalam pemilu legislatif. Hal ini dapat memberikan suara signifikan PDIP. Itu tergantung PDIP memanfaatkan Jokowi nantinya untuk berkampanye," ujarnya.
Dalam survei yang dilakukan LSI, menurutnya, tidak ada pengaruh pada suara PDIP apabila mantan wali kota Solo itu dicalonkan capres atau tidak. "Kalau hasil survei kita apabila Jokowi dicapreskan atau tidak, PDIP akan memiliki peluang besar di pemilu," ujarnya.
Dalam survei yang dilakukan LSI pada 6-16 Januari 2014, PDIP memiliki tingkat elektabilitas mencapai 18,2 persen. Sementara Golkar 18,3 persen.
Lalu disusul Gerindra 8,7 persen, Partai Demokrat 4,7 persen, Hanura 4,0 persen, PKB 3,7 persen, PPP 3,6 persen, PAN 3,3 persen, PKS 2,2 persen, NasDem 2,0 persen, PBB 0,7 persen dan PKPI 0,5 persen.
"Dari hasil survei kita diprediksikan hanya Golkar dan PDIP melampaui 20 persen suara elektabilitas, Partai Demokrat masih di bawah 10 persen. Sedangkan PKS dan NasDem masih berpotensi menaikkan elektabilitasnya. PKS memiliki kekuatan solidaritas partai dan militansi kadernya kuat sedangkan NasDem, memiliki kekuatan finansial dan akses media," katanya.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.200 dengan margin of eror sebesar +/- 2,9 persen dengan teknik wawancara tatap muka di 33 provinsi Indonesia.