Mahasiswa Solo panggil pulang Jokowi melalui surat
Surat tersebut mereka titipkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, untuk diteruskan kepada Presiden.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar aksi demonstrasi di Bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Kamis (30/4). Dalam orasinya mereka menyampaikan tekad bulat akan menjemput pulang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pulang ke kampung halaman.
Mereka beralasan, pemerintahan Jokowi-JK, hingga bulan ke lima belum bisa menunjukkan perubahan nasib bangsa ke arah yang lebih baik.
"Kami sudah bertekad bulat untuk menjemput Pak Jokowi. Banyak janji kampanye Jokowi-JK yang belum bisa di penuhi, bahkan justru dilanggar," ujar Menko Eksternal BEM UNS, Gilang Garendi saat berorasi.
Mahasiswa, kata Gilang juga menyesalkan pencabutan subsidi BBM, liberalisasi ekonomi, politisasi hukum, intervensi politik dan juga terkait nasionalisasi aset negara yang kurang tegas. Gilang menegaskan, sebagai kaum muda mahasiswa harus bersikap kritis dan ikut mengawal berjalannya pemerintahan Jokowi-JK.
Usai berorasi para mahasiswa juga melayangkan surat penjemputan pulang kampung ditujukan kepada Jokowi. Surat tersebut mereka titipkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, untuk diteruskan kepada Presiden.
Surat tersebut berisi permintaan mahasiswa agar Jokowi mau pulang dan turun untuk bertemu dan berdialog dengan mahasiswa terkait masalah yang saat ini sedang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
"Surat ini memang sengaja kami titipkan melalui Pemkot Solo untuk disampaikan kepada Jokowi. Jika nanti tidak ada respon dari presiden, maka gerakan mahasiswa akan segera menjemput Pak Jokowi pulang ke Solo," tegas Gilang.