Mahasiswa UIR minta Tony Abbott minta maaf ke rakyat Indonesia
Abbott telah melukai perasaan masyarakat Indonesia, khususnya Aceh dan Riau,
Pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit kembali bantuan kemanusiaan yang dianggap mereka lakukan ketika tsunami Aceh tahun 2004 lalu dinilai melukai hati warga Riau. Karena Pemerintah Indonesia didesak segera mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba jaringan 'Bali Nine', Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Puluhan mahasiswa dari BEM Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR), menggelar aksi pengumpulan koin untuk Australia di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (25/2). Sebagian mahasiswa membawa kotak bertuliskan Coin For Australia dan berdiri di lampu merah jalan tersebut. Aksi ini mendapat simpati dari warga yang melintas dan memberikan uang seadanya.
Sementara, demonstran lainnya menggelar orasi di Tugu Bundaran Zapin. Kordinator lapangan aksi, Mirwansyah, mengatakan apa yang dilakukan pihaknya merupakan protes terhadap pernyataan Tony Abbott.
Mirwansyah menilai, Abbott telah melukai perasaan masyarakat Indonesia, khususnya Aceh dan Riau, karena telah menyinggung bantuan tsunami yang pernah diberikan.
"Tony Abbott memberi persepsi yang salah terhadap bantuan yang diberikan Australia. Australia seolah tidak tulus dan ikhlas memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan seolah menciptakan ketergantungan Indonesia terhadap Australia. Dan saat ada kepentingan Australia, ketergantungan itu digunakan," ujar Mirwansyah.
Mirwansyah menegaskan, tidak seharusnya warga Australia yang memberi bantuan di Aceh dibarter dengan nyawa dua warganya yang akan menjalani hukuman mati. "Kedermawanan tidak bisa diganti dengan kejahatan serius di Indonesia," kata dia.
Bahkan, para mahasiswa juga menuntut Presiden Joko Widodo bertindak tegas dengan memutus hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia.
"Apabila Australia tetap bersikukuh mengintervensi kedaulatan hukum Indonesia, dalam hal rencana eksekusi dua warga negara Australia, presiden harus menunjukkan keberaniannya sebagai seorang pemimpin," ujar Mirwansyah.
Selain itu, puluhan massa aksi juga mendesak Perdana Menteri Tony Abbott untuk menarik statement-nya dan meminta maaf kepada Indonesia, khususnya warga Aceh.
"Presiden harus bersikap tegas untuk mengeksekusi mati dalam waktu secepatnya. Tidak hanya terhadap warga Australia yang tergabung dalam Bali Nine, tapi untuk semua terpidana mati," tandasnya.