Mahfud: Jangan Bermusuhan Kalau Beda Pilihan Capres
Mahfud menjelaskan, pemilihan umum adalah untuk mencari pemimpin, bukan musuh. Konsekuensinya, siapa yang keluar jadi pemenang maka harus dianggap sebagai pemimpin yang baik.
Menko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat tidak bermusuhan jika berbeda pilihan politik di Pilpres 2024. Mahfud pun memahami jika ada pembahasan pilihan capres di masyarakat. Namun, jangan sampai terjadi permusuhan.
Hal itu disampaikan Mahfud saat pidato di acara Halalbihalal Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Epicentrum Walk, Jakarta, Jumat (26/5).
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa yang diklaim oleh video tentang Mahfud MD dan DPR? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
"Saudara tidak usah bermusuhan kalau hanya karena beda pilihan, bagus juga kalau saya baca grup grup Wa UII, grup angkatan, grup DPP, grup alumni, forum, forum keluarga besar, forum senat, itu banyak perdebatan perdebatan banyak wacana tentang pemimpin yang baik," ucap Mahfud.
"Ada yang mendukung A, ada yang mendukung B, ada yang mendukung C itu silakan saja, jangan sampai bermusuhan karena pilihan politik," sambung Mahfud.
Pemilu Cari Pemimpin Bukan Musuh
Mahfud menjelaskan, pemilihan umum adalah untuk mencari pemimpin, bukan musuh. Konsekuensinya, siapa yang keluar jadi pemenang maka harus dianggap sebagai pemimpin yang baik.
"Mengapa? Karena pemilu itu untuk memilih pemimpin yang baik bukan untuk mencari musuh, siapa pemimpin yang baik? sebagai konsekuensi dari demokrasi maka yang dianggap pemimpin yang itu adalah orang yang baik dan menang di dalam pemilihan Itu harus dianggap baik," tuturnya.
Terlebih, Mahfud melanjutkan, kandidat capres yang muncul sekarang sudah berpengalaman dan diuji melalui lembaga survei. Dia mengatakan, para kandidat itu minimal sudah dianggap memenuhi kriteria sebagai calon pemimpin Indonesia.
"Apalagi calon calon yang sekarang muncul, sudah di uji oleh pengalaman, di uji juga oleh survei survei yang mungkin objektif atau tidak objektif, mereka pada umumnya orang yang tentu saja harus dianggap memenuhi syarat minimal untuk menjadi pemimpin, apakah itu presiden atau wakil presiden, semuanya silakan dipilih," pungkasnya.
(mdk/gil)