Mahfud MD Minta Ulama Ikut Aktif Dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Mahfud juga mengapresiasi sejumlah dai dan tokoh agama yang sudah memberikan pemahaman lewat video-video pendek di media sosial dan kemudian menjadi viral, misalnya Ustadz Das’ad Latief dari Makassar dan Tuan Guru Bajang dari NTB.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI (Menko Polhukam), Mahfud MD, bertemu sejumlah tokoh agama. Dia berharap lembaga-lembaga keagamaan dan tokoh agama berperan aktif bersama pemerintah dalam menangani pandemi. Ajakan ini seiring maraknya hoaks di masyarakat.
"Kita harus terus berusaha sehat, ikut cara nabi, kalau ada wabah, kata nabi yang dari luar jangan masuk, yang di dalam jangan keluar, agar tidak saling menulari," ujar Mahfud dikutip dalam keterangan pers, Jumat (16/7).
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa alasan Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam? Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud dalam pernyataannya di Lampung, Rabu.
Dia mengatakan ulama dan tokoh agama memiliki peran penting dalam kampanye melawan pandemi Covid-19 yang sedang melanda umat manusia di berbagai belahan dunia.
"Mari kita selamatkan bersama, kita ambil langkah-langkah cepat agar wabah cepat berlalu," tambah Mahfud.
Mahfud menegaskan, pentingnya peran tokoh agama dalam ikut mengkampanyekan kesadaran akan bahaya virus covid. Dia juga mengapresiasi sejumlah dai dan tokoh agama yang sudah memberikan pemahaman lewat video-video pendek di media sosial dan kemudian menjadi viral, misalnya Ustadz Das’ad Latief dari Makassar dan Tuan Guru Bajang dari NTB.
"Video pendek seperti itu lalu disebarkan di medsos sangat efektif untuk memberi pemahaman kepada ummat dan masyarakat," kata Mahfud.
Dia juga meminta kepada masyarakat yang tidak percaya Covid agar tetap di rumah. Hal tersebut agar tidak mencelakai yang lain.
"La dharara wala dhirara, jangan membahayakan diri sendiri dan jangan juga membahayakan orang lain," ujar Mahfud mengutip pesan Tuan Guru Bajang di videonya tentang kaidah fiqih dalam menghadapi wabah.
"Hal-hal seperti itu yang diharapkan dari lembaga-lembaga keagamaan, dari tokoh-tokoh agama agar kita lebih muda menangani pandemi," tambahnya.
Hadir dalam pertemuan yang diinisiasi kantor Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini antara lain Kepala KSP Moeldoko, Menko PMK Muhadjir Efendi, Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan, Prof Dr Azyumardi Azra, KH Ust. Das’ad Latif, Gus Muwafiq dan Nyai Badriyah Fayumi.
Hadir pula dalam pertemuan yang berlangsung bersahabat ini, KH. Cholil Nafis, Ust. Yusuf Mansur, Prof Dr Abdul Mu’ti, Gus Reza Ahmad Zahid, dan Prof Dr Masyitoh Chusnan.
Sementara itu, guru besar UIN Jakarta Azyumardi Azra meminta pemerintah agar memberi tuntunan yang jelas terkait penanganan pendemi kepada ormas-ormas agama dan majelis-majelis agama. Menurutnya, peran ormas dan majelis agama sangat penting terutama pada umatnya atau jamaahnya masing-masing.
Hal serupa juga ditegaskan Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Ia meminta regulasi pemerintah terkait ritual keagamaan seperti Idul Adha harus clear and clean.
"Jangan sampai ada pernyataan yang disalah tafsirkan. Niat yang jernih dan niat yang tulus dari pemerintah harus sesuai dengan tuntunan agama dan protokol kesehatan, agar tidak ada kesan pemerintah membatasi kebebasan beribadah dan tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat," ujar Abdul Mu'ti.
Seluruh tokoh agama yang hadir menyampaikan masukan dan uneg-unegnya pada pemerintah yang kesemuanya mendukung usaha-usaha pemerintah untuk mengendalikan pandemi covid di tanah air.
Baca juga:
PPKM Darurat Perlu Diperpanjang Sampai Rumah Sakit Tak Lagi Penuh
Nilai Kasus Aktif Masih Tinggi, PPNI Dukung Kebijakan PPKM Darurat Diperpanjang
Anies Teken Kepgub soal 184 Tempat Isolasi Baru, Dari GOR hingga Sekolah
Jumlah Orang Kaya Indonesia Bertambah Banyak saat Pandemi, Ini Daftar 10 Teratas
PKS Sebut Menteri Jokowi Tak Sensitif & Peka, Risma dan Mahfud MD Contohnya
Sempat Menulari 5 Anggota Keluarga, Pimpinan KPK Nurul Ghufron Sembuh Covid-19