Mahfud MD Sebut Virus Radikalisme Bisa Dilawan dengan Diskusi Pancasila
Bagi Mahfud, yang membahayakan sebuah negara itu adalah separatisme dan ancaman ideologi berupa radikalisme.
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan paham radikalisme dan terorisme tetap harus diwaspadai karena berbahaya bagi ketahanan bangsa. Tewasnya pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi dalam operasi militer Amerika Serikat tidak boleh membuat lengah.
Dia mengibaratkan pimpinan ISIS adalah biang dari penyebaran virus radikalisme, termasuk ke Indonesia.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa yang diklaim oleh video tentang Mahfud MD dan DPR? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
"Sekarang biangnya sudah meninggal. Nah virus ini juga perlu diselesaikan atau dibersihkan," ucap Mahfud usai kegiatan 'Bincang Seru Mahfud' di Universitas Padjajaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (30/10).
Menurutnya, virus tersebut masih tersebar di sebagian masyarakat. Ini harus menjadi perhatian sekaligus dihilangkan dengan serius.
Jika tidak, kata Mahfud, maka keutuhan bangsa akan menjadi korban. Baginya, yang membahayakan sebuah negara itu adalah separatisme dan ancaman ideologi berupa radikalisme.
Kedua hal itu tumbuh subur dalam pemikiran, sehingga relatif sulit untuk dilihat secara kasat mata. Untuk itu, salah satu cara melawan ideologi harus dengan ideologi.
Salah satunya seperti kegiatan diskusi bertema Pancasila. Ini harus ditumbuhkan di area publik maupun kampus dengan sasaran mahasiswa.
"Kita tanamkan nilai-nilainya dalam kalimat keseharian," pungkasnya.
Baca juga:
Wali Kota Sebut 600 Pelajar di Bandung Terpapar Radikalisme
Kepala BNPT Ingatkan Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme
Ma'ruf Amin dan Menlu Maroko Sepakat Cegah Radikalisme
Gebrakan Para Menteri Baru Jokowi
Mencegah Radikalisme Berkembang di Kalangan Generasi Muda Banten