Mantan Aktivis '98 Bakal Masuk Kabinet Prabowo, Intip Rekam Jejaknya
Pemanggilan calon menteri dijelaskan Prabowo dalam rangka berdiskusi mengenai arah kebijakan pemerintahan mendatang.
Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai memanggil calon menteri yang akan mengisi kabinet baru dalam pemerintahannya mendatang ke kediaman Prabowo di rumah Kertanegara IV, Jakarta Selatan, sejak Senin (14/10) hingga Selasa (15/10) lalu.
Pemanggilan calon menteri dijelaskan Prabowo dalam rangka berdiskusi mengenai arah kebijakan pemerintahan mendatang.
- Momen Prabowo Kagetkan Menteri Kabinet Merah Putih di Hari Pertama Komcad
- Kabinet Bentukan Prabowo Diharapkan Mampu Perkuat Persaudaraan Antar-Rakyat
- Pembekalan Hari Kedua Calon Menteri Prabowo Jadi Ajang Samakan Frekuensi
- Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja
"Memang hari ini saya memanggil calon-calon menteri dan wakil menteri beberapa diantara mereka. Sebenarnya proses ini sudah berjalan lama, kita adakan pemantauan diskusi dan sebelum saya undang ke sini sebenarnya mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya," kata Prabowo kepada wartawan, Senin (14/10).
Hingga kini tercatat sudah ada 59 calon menteri yang mendatangi kediaman Prabowo. Dari puluhan orang yang diundang Prabowo, tujuh diantaranya cukup menarik perhatian publik pasalnya mereka adalah tokoh aktivis 1998 yang dulunya dikenal sebagai pejuang reformasi. Mereka adalah Nezar Patria, Agus Jabo, Mugiyanto, Immanuel Ebenezer, Budiman Sudjatmiko, Faisol Riza, dan Fahri Hamzah.
Berikut penjelasan rekam jejak ketujuh mantan aktivis tersebut:
-Nezar Patria
Berdasarkan informasi yang dirangkum, Nezar Patria merupakan salah satu dari tiga belas korban penculikan aktivis pada masa Orde Baru. Dia merupakan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Maju masa pemerintahan Jokowi 2019-2024.
Dia juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN Erick Thohir yang dilantik pada 7 Juni 2022. Tak hanya aktivis, Nezar juga pernah berkecimpung di dunia jurnalistik. Dia pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian The Jakarta Post dan bahkan pernah diangkat Erick Thohir sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia pada 23 September 2020.
-Agus Jabo
Selain itu Nezar, ada Agus Jabo yang juga merupakan salah satu dari tiga belas aktivis yang diculik pada masa Orde Baru. Agus Jabo merupakan seorang politikus Indonesia. Dia memulai karirnya dengan menjadi kader Pelajar Islam Indonesia (PII) sejak SMA dan berkuliah di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah.
Pada 1996 dia mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan menjadi Ketua Umum. PRD sendiri merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang anti terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto di era Orde Baru.
PRD pertama kali berpartisipasi dalam pemilihan umum (pemilu) pada tahun 1999 dimana merupakan tahun pertama Indonesia melaksanakan pemilu secara terbuka. Namun, sejak pemilu tahun 2019, PRD tidak lagi berpartisipasi dalam pemilu. Agus bersama rekan PRD-nya kemudian mencoba peruntungan baru dengan mendirikan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang dideklarasikan pada 1 Juni 2021.
-Mugiyanto
Kemudian Mugiyanto. Mugiyanto Sipin atau yang dikenal Mugi menjadi salah satu aktivis yang mengaku diculik dan disiksa selama penculikan aktivis di era orde baru. Dia bahkan pernah bercerita bagaimana mereka diculik dan disiksa. Dia mengaku diinterogasi selama masa penculikan, bahkan interogator juga berusaha menyelidiki hubungan aktivis 98 dengan Megawati Soekarnoputri dan Abdurrahman Wahid.
Mugi mengaku setelah dilepaskan ia mengalami trauma secara permanen. Kini, Mugi aktif memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) dengan menjadi Senior Program Officer HAM dan Demokrasi INFID. Dia juga diangkat sebagai Tenaga Ahli Madya Kedeputian V, Kantor Staf Presiden.
-Immanuel Ebenezer
Selanjutnya adalah Immanuel Ebenezer. Immanuel Ebenezer Gerungan atau yang akrab disapa Noel merupakan seorang politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pria kelahiran 22 Juli 1975 ini pernah menjadi ketua kelompok relawan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut Jokowi Mania (Joman) ketika pemilu 2019.
Noel pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra sejak Juni 2021 hingga 23 Maret 2022. Kemudian pada 23 Februari 2022 dia pernah menjadi saksi yang meringankan Munarman dalam sidang kasus tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta.
Kini, Noel menjabat sebagai Ketua Relawan Prabowo Subianto Mania sejak pemilu 2024.
-Budiman Sudjatmiko
Budiman merupakan seorang aktivis, politikus, dan pemeran. Dia dikenal setelah ikut menyusun Undang-Undang Desa dan mendirikan Gerakan Inovator 4.0 yang dideklarasikan pada 11 September 2018.
Tak hanya itu, dia juga terlibat dalam mendirikan dan memimpin PRD bersama Agus Jabo. Sayangnya pendirian PRD membawa petaka bagi dia dan rekan PRD yang lain. Mereka dituduh sebagai dalang dari aksi Sabtu kelabu yang merupakan penyerangan kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah Megawati digulingkan dari kursi kepemimpinan partai banteng tersebut.
Budiman akhirnya didakwa dengan hukuman 13 tahun penjara. Setelah bebas, dia kemudian melanjutkan pendidikan Ilmu Politik yang sebelumnya tertunda di UGM ke Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.
Setelah lulus, dia kemudian bergabung menjadi anggota PDIP dan mendirikan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) yang merupakan sayap partai. Dia pernah menjadi anggota DPR Komisi II periode 2009-2019.
Dia merupakan senior di PDIP. Sayangnya pada Agustus 2023, dia dipecat langsung oleh Megawati karena mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024
-Faisol Riza
Selanjutnya adalah Faisol Riza. Faisol merupakan anggota DPR RI sejak 20 Maret 2018 menggantikan Abdul Malik Haramain yang mengundurkan diri untuk menjadi calon Bupati Probolinggo 2018-2023.
Karirnya di dunia politik dimulai setelah menjadi Ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Dia kemudian bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar periode 2009-2014 dan Staf Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi 2019-2018.
Dalam pemilu 2019, Faisol berhasil meraih kursi di Dapil Jawa Timur dengan perolehan suara sebanyak 82.777 dan ditunjuk menjadi Ketua Komisi VI DPR RI. Tahun 2019, dia sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenian dan Milenial PKB.
-Fahri Hamzah
Fahri Hamzah mengawali kegiatan aktivisnya setelah berkuliah di Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya, Fahri sempat berkuliah di Universitas Mataram pada tahun 1990 hingga 1992 kemudian akhirnya pindah ke UI.
Fahri pernah menjadi Ketua Umum Forum Studi Islam di Fakultas Ekonomi, dan pengembangan di senat mahasiswa UI periode 1996 hingga 1997. Lalu, seiring bergulirnya reformasi pada 1998 Fahri menjabat sebagai Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Saat itu dia aktif dalam aksi menurunkan rezim berkuasa Orde Baru pada pemerintahan Presiden Soeharto.
Setelah rezim orde baru berakhir, Fahri mulai aktif di gedung rakyat sebagai Staf Ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1999 hingga 2002 dan ikut dalam diskusi-diskusi terkait amandemen UUD 1945.
Dia pernah berpartisipasi dalam pemilu 2004 melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk daerah pemilihan kota kelahirannya yakni Nusa Tenggara Barat (NTB). Fahri kemudian menempati komisi III. Karir politiknya terus naik setelah menang dalam tiga kali pemilu.
Selama di DPR Fahri pernah menempati bangku Komisi IV, Komisi VIII dan Komisi III. Lalu pada pemilu 2014, ia terpilih menjadi anggota DPR sekaligus Wakil Ketua DPR RI 2014 hingga 2019.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin