Manuver Gibran, Si Bocil hingga Dipanggil PDIP
Gibran dipanggil ke DPP PDIP pada Senin (22/5). Gibran menemui Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan Komarudin Watubun. Putra Presiden Jokowi itu diminta memberikan klarifikasi.
Pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto membuat DPP PDI Perjuangan bereaksi. Sebabnya, Gibran menemani Prabowo makan malam yang juga dihadiri perwakilan relawan Presiden Joko Widodo di di Angkringan Omah Semar, Solo, Jumat (19/5) pekan lalu.
Usai pertemuan tersebut, keduanya menyebut pertemuan hanya sebatas silaturahmi biasa. Tetapi, dalam kesempatan sama relawan Jokowi mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
PDIP pun bereaksi. Gibran dipanggil ke DPP PDIP pada Senin (22/5). Gibran menemui Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan Komarudin Watubun. Putra Presiden Jokowi itu diminta memberikan klarifikasi.
Apalagi, sikap PDI Perjuangan soal pencapresan sudah jelas. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyatakan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Gibran diberikan nasihat dan pesan oleh Megawati. Melalui Hasto, pesan itu adalah supaya hati-hati dengan manuver politik tokoh-tokoh menjelang Pemilu 2024. Gibran yang merupakan anak presiden tentunya menjadi episentrum politik nasional.
"Tadi kami jelaskan pesan-pesan dari Ibu Megawati Soekarnoputri kepada Mas Gibran, bahwa berpolitik itu membangun peradaban, berpolitik itu merawat pertiwi, dan berpolitik itu juga harus waspada dari berbagai manuver-manuver politik karena tujuan politik adalah bergerak ke bawah," ujar Hasto usai pertemuan, Senin (22/5).
"Jadi berdayakan rakyat, dan bersama rakyat kita tahu bawah 2024 memang mendorong dinamika politik sangat tinggi sehingga semua harus waspada," tambahnya.
Hasto menuturkan, pertemuan ini juga untuk mengklarifikasi kabar yang beredar terkait sikap politik Gibran di Pemilu 2024. Hasto mengatakan, ada upaya framing.
"Prinsipnya pertemuan antara kader partai untuk berdialog dan meluruskan berbagai hal yang sering kali apa yang diberitakan dan kenyataan itu berbeda, begitu banyak kepentingan yang bermain, begitu banyak framing yang coba dimainkan. Penjelasan Mas Gibran sangat komprehensif," ujar Hasto.
Gibran tidak mendapatkan sanksi atau teguran dari PDIP. Hanya diberikan nasihat oleh Hasto dan Komarudin.
Setelah dipanggil PDIP, Gibran mengatakan, dirinya akan tegak lurus dengan keputusan partai.
"Saya sebagai kader PDIP, sebagai kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu ketua umum," ujar Gibran di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5).
Terpisah, Gibran mengaku tidak mendapatkan sanksi karena memang tidak ada kesalahan yang ia buat.
"Ya karena saya tidak salah. Saya ceritakan kronologinya dari A sampai Z, intinya itu," kata Gibran, Selasa (23/5).
Ia juga membalas sindiran netizen karena dianggap sedang melakukan manuver politik.
"Tapi sebagai anak muda gw suka manuver lu broow. Harusnya banteng udah ngasih Peringatan Keras tapi ini hanya dipanggil sekadar hanya berikan klarifikasi aja. Apakah moncong putih takut ya seorang anak muda lepas dari partainya hahaa," tulis akun twitter Schatzy @LikeJoseph17 .
"Gw gak manuver apa-apa bang. cuma makan bakmi sama nasi goreng aja sama pak menteri (Prabowo)," tulis Gibran membalas komentar @LikeJoseph17.
Gibran mengaku tak melakukan manuver apa pun. Karena, menurut Gibran, ilmu dan pengalaman politiknya belum banyak.
"Bocil kayak gw emangnya bisa bikin manuver apa?" tambah dia.
Gibran juga memastikan tidak menjadi fasilitator atas pertemuan tersebut.
"Bukan fasilitator, saya menjemput pak menteri, menjamu pak menteri. Udah, tugas saya itu saja," katanya.
(mdk/eko)