Marbot berhaji: Allah panggil saya, Allah yang menanggung
Jumari tak menyangka mendapat tawaran haji. Selama ini yang dibantu berangkat adalah para ustaz, sementara dia hanya seorang marbot. "Allah yang panggil saya, saya yakin itu," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Awalnya tidak terlintas dalam pikiran Jumari (70) bisa berangkat ke Arab Saudi untuk berhaji. Ia sadar, untuk berangkat ke Tanah Suci butuh uang tak sedikit. Pada akhirnya, doa Jumari akhirnya terkabul.
Jumari hanyalah seorang marbot masjid di daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Tidak ada uang untuk mendaftar. Tapi Allah memberikan cara lewat tangan orang lain. Suatu hari, Jumari didatangi seorang jaksa dan ditawari untuk naik haji.
"Bapak mau haji gak? Lah saya mah mau saja," kata Jumari menceritakan kisahnya sebelum keberangkatan ke Madinah di asrama haji Pondok Gede, Minggu (30/07).
Jumari tak menyangka mendapat tawaran haji. Selama ini yang dibantu berangkat adalah para ustaz, sementara dia hanya seorang marbot. "Allah yang panggil saya, saya yakin itu," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Setelah menanti selama 6 tahun, Jumari dapat berangkat haji tahun ini. Bahkan, persiapan menjelang keberangkatan dibantu orang lain. Banyak tetangga membantu.
"Saya percaya, Allah yang panggil, Allah yang tanggung. Dia gak akan sia-siakan saya," ucapnya penuh syukur.
Sesampainya nanti di Tanah Suci, ayah dari 5 anak ini akan mendoakan Jaksa yang memberangkatkannya. Ia juga akan mendoakan keluarga, teman, tetangga yang banyak membantu keberangkatannya.