Masuk bursa kabinet Jokowi, Jonan sepakat lihat dulu susunannya
Kemenhub dinilai sebagai gudang dari ketidakberesan.
Dirut PT KAI Ignasius Jonan masuk dalam bursa kabinet Jokowi versi poling Jokowi Center. Menurut pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, Jonan memiliki modal untuk posisi tersebut. Namun dia memberikan catatan agar menunggu Jokowi menginformasikan semua kabinetnya.
"Kalau saya melihat itu baik, cuma lebih baik kita tunggu susunan kabinetnya. Nek (kalau) menteri tidak mutu, sampean (anda) bisa repot" kata Agus saat dihubungi merdeka.com, Senin (4/8).
Terkait bursa kabinet, Agus mengaku sudah pernah membahasnya dengan Jonan. Terkait saran yang diberikan, Agus menyebut Jonan juga bakal mempertimbangkannya.
"Dia setuju kalau lihat komposisi kabinetnya dulu. 'Iya setuju aku kang'," kata Agus menirukan Jonan.
Menurutnya, Kementerian Perhubungan memiliki posisi sebagai pengatur. Dia menyebut Kemenhub sebagai gudang dari ketidakberesan. Sehingga diperlukan iklim kerja yang sinkron, tidak bisa ringan tangan memecat bawahan.
"Di perhubungan itu gudangnya wis gak nggenah (sudah tidak beres), tidak seenaknya memecat. Seperti di KAI, tidak seenaknya memindah orang," lanjutnya.
Jonan dinilai memiliki tipikal sebagai pekerja bukan pengatur. Jika jadi Menhub, tidak menutup kemungkinan ketegasannya akan berhadapan dengan banyaknya birokrasi.
"Dia bicara berminat. Dia kenal Jokowi baik, pasti mau kalau untuk membereskan. Saya pesan, kita lihat kabinetnya dulu. Orang yang di lapangan tidak cocok di belakang meja. Mungkin bisa itu, tapi lebih banyak birokrasi belum tentu dilakukan dengan tegas," ungkap Agus.
Dalam poling versi Jokowi center, Jonan masuk bursa Menteri Perhubungan. Dia menjadi kandidat bersama Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dan Danang Parikesit.